Laman

Rabu, 29 Januari 2014

Fanfiction :: NOW YOU ARE MY WIFE (TWOSHOOT) Part 1

Now, You Are My Wife ! (TWOSHOOT)
Author : Erva CK Fitria
Cast : Jung Hana (Aku)
Cho Kyuhyun
Genre: Romance
Leght : TWOSHOOT
Rate : PG-16
FF ini murni pemikiran saya. Dont COPAST without MY PERMISSION. Mianhae jika ada kesamaan tokoh cerita, alur dan sebagainya. For My Friends .. Happy Reading ^^



***

~ Terkadang aku tak memahami apa itu cinta, tapi saat aku melihat matamu aku mengerti bagaimana itu cinta ~


Seoul, 17.00 KST

Aku, seorang yeoja yang menyukai apapun tentang gambar indah. Seni, tekstur, cahaya, bayangan, dan ketenangan. Photografi. Ya itulah yang paling kusukai di umurku yang menginjak 20 tahun ini. Bayangkan saja aku mendedikasikan hidupku untuk hobi ini. Tapi aku tak merasa kecewa. Aku menjalaninya dengan bahagia.

Seperti sekarang ini. Di sebuah bukit yang tak begitu tinggi, aku bisa melihat pemandangan indah yang disuguhkan alam. Aku mengambil beberapa gambar yang indah disana. Lembayung, pohon-pohon yang berjajar rapi, serta beberapa binatang seperti kupu-kupu dan burung.

JEPRET..

Kilatan cahaya mengarah padaku. Aku sedikit menghindar dan mataku menyipit karna kilatan itu.

"Taemin-ssi" ucapku sedikit kesal.

Kulihat Taemin sedikit tertawa melihatku. Ya aku memang tak sendiri. Aku bersama temanku. Dia yang mengajarkanku tentang fotografi dan dunianya. Jadi jika ada yang kesal dengan hobiku ini, salahkan saja dia. Haha.

"berhentilah memotretku" kataku capek. Sudah kuperingati dia sedari tadi.
"sudah kubilang aku senang mengambil foto yang cantik" kata Taemin menggodaku.

Aku tersipu malu mendengarnya. Taemin bisa saja membuat wajahku memerah. Sebenarnya aku diam-diam mengaguminya. Namun tiba-tiba handphoneku bergetar. Aku merogoh kantong jaketku untuk mengambil HP. Ada telepon dari appa.

"yeoboseyo. Aku sedang ada di tempat mengambil gambar. Mwo? Harus sekarang?. Ah arraseo" cerocosku dalam telepon

Aku menutup sambungan teleponku. Sementara Taemin menatap padaku. Dia pasti punya firasat aku akan meninggalkannya sekarang.

"aku harus pulang. Kata Appa ada yang mau dibicarakan" kataku lemah.
"mm.. Begitu. Pulanglah, sepertinya sesuatu yang serius." kata Taemin.
"mianhae.." ucapku menyesal.
"gwaenchana.. Oh ya jangan lupa kau harus menemaniku ke pesta pernikahan clientku. Kita ditugaskan mengambil gambar di acara pernikahan itu" kata Taemin.

Aku mengangguk mantap membuat Taemin tersenyum padaku. Aku pun pamit pulang. Jadi terpikir di pikiranku sebenarnya apa yang ingin appa bicarakan denganku?

***

"MWO??"

Mataku melebar karena mendengar perkataan appa. Apa dia bercanda?

"mianhaeyo, tapi ini demi keluarga kita. Appa bekerja di perusahaannya dan dia mau dicarikan seorang istri. Kalian akan menikah besok" kata Appa
"kenapa dia bisa memaksa appa seperti itu, eoh?" tanyaku bingung. Sungguh aku tak habis pikir dengan Appaku ini.
"appa menyebabkan kerugian perusahaan"
"berapa? Akan kubayar!" kataku kesal.
"10 juta dollar"
"MWO ???"

Aku kembali terkejut. 10 juta dollar? Apa yang dilakukan appaku sampai harus mengganti 10 juta dollar?

"jebal.." pinta appaku lagi.

Aku menatap Appaku kesal. Tapi terlintas ada rasa kasihan padanya. Eottohkae? Apa aku harus mengorbankan perasaanku dan hidupku demi 10 juta dollar?

"appa akan berlutut padamu agar kau mau. Jebal tolong Appa dari penjara"

Kulihat appaku terisak di tempat duduknya. Aku memasang wajah jengkel tapi aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku tak bisa membela diriku sendiri.

"arraseo" ucapku lemah.
"jinjayo?? Gomawo anakku"

Appa memelukku erat. Dia terlihat sangat senang. Berbeda denganku. Mulai besok hidupku akan berubah secara tiba-tiba.

***

Sekarang aku berada di ruang tata rias. Duduk di depan cermin sambil melihat diriku yang sudah dirias secantik mungkin. Tubuhku sudah mengenakan gaun pengantin yang sangat indah. Tapi hatiku tak bahagia. Aku hanya merasakan gersang.

Cho Kyuhyun, dialah calon suamiku. Orang yang tega sekali meminta seorang yeoja menjadi istrinya sebagai ganti kerugian perusahaan. Aku jadi ingin tahu seperti apa orangnya. Apa dia sangat sempurna sehingga dia dengan percaya dirinya dan seenaknya saja memerintah? Aku yakin dia hanya pria berkepala botak dan berkumis baplang.

Namun sepertinya aku harus menarik perkataanku tadi. Saat aku berjalan di altar bersama appa menuju ke tempat mengucapan ikrar, seorang namja berbalik menatap appa dan aku. Kulihat dia memakai jas yang rapi, sangat cocok dengan tubuhnya. Kulitnya putih pucat, matanya tajam dan dia sangat tampan. Dia tersenyum padaku membuatku sepertinya akan meleleh. Omo ! Diakah calon suamiku? Apa aku tidak salah tempat pernikahan?

Appa memberikan tanganku pada namja bernama Kyuhyun itu. Seketika aku cukup gugup juga berada di dekatnya apalagi saat tangannya menyentuh tanganku. Bahkan saat senyumannya begitu jelas terlihat di depan mataku. Terlintas di pikiranku apa dia seorang malaikat?

Pembacaan ikrar suci pernikahan aku dan Kyuhyun telah selesai. Kami resmi jadi sepasang suami istri tanpa dasar cinta ataupun mengenal. Bahkan disinilah kami pertama kali bertemu. Oh Tuhan.. Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Aku dan Kyuhyun berdiri di hadapan para tamu. Aku memperhatikan sekitarku. Ku pasang senyuman pahit karena memang tak sebahagia orang-orang hadir disini. Namun tatapanku tertuju pada seorang namja. Ia membawa sebuah kamera. Tak asing bagiku. Yaa dia Taemin. Kulihat dia melongo menatapku. Jadi di pernikahan ini dia bekerja..

"saatnya kalian berciuman"

apa? Berciuman? Siapa?

GREP

Sebuah tangan menarik leherku sehingga wajahku menghadap padanya. Kulihat sepasang mata menatapku. Wajahnya mendekat. Tubuhku tak bisa bergerak. Namun tiba-tiba menegang setelah kurasakan bibirnya menyapu di permukaan bibirku. Cho Kyuhyun? Kau menciumku??

Hening dalam hatiku. Ini ciuman pertamaku yang diambil oleh seseorang yang tak ku kenal. Sementara itu kudengar riuh tepuk tangan dari para tamu. Tak lama kemudian kyuhyun melepas ciuman dan tangannya padaku. Aku hanya berdiri mematung. Kulihat ayahku memberi isyarat padaku untuk tersenyum. Aku pun tersenyum.

***

Aku berdiri melayani para tamu yang memberi ucapan selamat padaku. Aku hanya menjawab sebisaku. Bahkan aku hanya terkekeh kecil saat beberapa tamu menanyai soal momongan. Aish, bagaimana bisa membuat momongan jika kami saja tidak saling mengenal?

"jadi ini pernikahanmu?" tanya seseorang yang ternyata itu Taemin.

Aku terkejut melihatnya ada di depanku. Aku tak tahu harus berbicara apa sekarang.

"n..ne.." ucapku terbata.
"mm.. pantas saja telponku tak kau jawab. Oh ya.. Kenapa mendadak sekali. Kau bahkan tak mengundangku" kata Taemin.
"mianhae, acara ini khusus untuk teman Cho Kyuhyun" kataku ngasal. Aku juga bingung kenapa aku tak ada temanku disini.
"oh begitu. Kau pintar sekali ne" ucap Taemin sambil tertawa kecil.
"nde?"
"kukira kau belum punya namjachingu. Kau pintar menyembunyikan namjachingumu. Haha" tawa Taemin.

Aku hanya terkekeh pelan. Ini tidak benar Taemin-ah. Aku pun tak tahu siapa dia. Aku terpaksa melakukan ini.

"semoga kau bahagia. Oh iya jika nanti aku bermain ke rumahmu bolehkah?" tanya Taemin padaku.

Aku hanya mengangguk kecil.

***

Di rumah Kyuhyun, 20.00 KST

Disinilah aku sekarang. Sebuah rumah milik seorang namja yang tak lain adalah Cho Kyuhyun. Aku menarik koperku sambil memperhatikan sekitarku. Seorang yeoja paruh baya menggandengku. Dia eommanya Kyuhyun. Dia yang paling terlihat bahagia melihat kami menikah. Memang, seorang ibu pasti bahagia melihat anaknya menikah.

"kamarmu dan Kyuhyun ada disana" kata Eomma menunjukan sebuah kamar yang ada diatas. Aku mengangguk.
"kyuhyun-ah, bantu istrimu ini mengangkat barang-barangnya" kata eomma menatap kesal anaknya yang sedang bermain games di PSPnya.
"ne eomma" kata Kyuhyun malas.

Kyuhyun menghampiriku dan mengambil koperku lalu pergi. Dia terlihat tak peduli padaku. Sementara ku dengar eommanya menghela nafas panjang.

"pasti selama kau berpacaran dengannya kau harus selalu bersabar. Tapi aku senang kau kuat menghadapinya" kata eomma Kyuhyun padaku.

Tentu aku cukup terkejut walaupun aku juga berusaha menyembunyikannya. Kenapa eomma Kyuhyun berkata seperti itu apa ia tak tahu jika aku sama sekali tak mengenalnya bahkan aku menikah secara terpaksa?

Aku hanya tersenyum garing mendengarnya. Eomma Kyuhyun kemudian mengusap puncak kepalaku dengan lembut. Kurasakan kasih sayang seorang ibu yang telah lama kurindukan. Yaa eommaku telah tiada. Karena itu menyetujui pernikahan ini. Aku tak mau kehilangan appaku.

"Hana-ya, tolong jaga anakku baik-baik. Dia memang seperti itu. Kau pun sudah tahu sifatnya kan? Ku harap juga aku segera menimang cucu dari kalian" ucap Eomma Kyuhyun menatapku penuh kasih sayang.
"ne eomma" sahutku ragu.

Tegakah aku berbohong seperti ini?

***

Perlahan kubuka pintu kamarku dengan Kyuhyun. Aku agak tak enak mengucapkan kata aku ada Kyuhyun. Seperti asing saja untukku. Oh ayolah ini hidupku yang baru.

Aku sudah ada di dalam kulihat kamar itu begitu luas dan bagus. Desainnya sangat indah bahkan mendetail sekali. Aku terpana melihatnya. Dirumahku saja memakai desain yang biasa.

Aku ingat sesuatu. Dimana Kyuhyun? Bukankah dia sudah di kamar duluan? Tiba-tiba kudengar suara pintu kamar mandi terbuka. Kyuhyun keluar dari sana siap dengan baju tidur. Ia menatapku tak peduli. Kemudian ia menghampiri tempat tidur dan duduk di atasnya. Sementara aku diam tak tahu harus apa.

"kenapa kau berdiri saja? Cepat ganti bajumu" kata Kyuhyun dingin.
"tapi kita .."
"tenang saja, aku takkan berbuat apapun padamu. Kau hanya cukup mematuhi perintahku" kata Kyuhyun sambil bermain games.

Aku menatapnya tak mengerti. Apa maksudnya dia berbicara seperti itu?

"mungkin kau berpikir aku benar-benar mau menikahimu kan?" tanya Kyuhyun masih sibuk dengan PSPnya.
"ani.. Kau salah besar. Aku tak tertarik padamu. Pernikahan ini hanya untuk menghindarkanku dari perjodohan" kata Kyuhyun sambil menatap ke arahku.
"mwo? Bukankah ini lebih buruk dari yang dinamakan perjodohan?" tanyaku sedikit geram.
"setidaknya jika seperti ini, aku bisa menceraikanmu kapan saja dia siap" ujar Kyuhyun.
"dia siapa?" tanyaku semakin tak mengerti
"yeojachinguku" kata Kyuhyun lalu mengalihkan kembali perhatiannya pada PSP.

Aku tak salah dengar kan kalo dia bilang dia sudah punya yeojachingu? Lalu kenapa ia memilih menikah denganku dulu dibanding yeojanya? Benar-benar aneh jalan pikirannya.

"neo.. Kenapa kau tak menikahi yeojachingumu eoh?" tanyaku mulai menunjukan kekesalanku.

Kulihat Kyuhyun tersenyum sinis. Ia menyimpan PSPnya lalu menatap kembali ke arahku.

"dia belum siap. Karena dia seorang artis" kata Kyuhyun.
"heh.. Jadi kau mengorbankan aku demi dia. Aish, tak kusangka pikiranmu selicik itu. Aku tak mau disini, lebih baik aku pulang" kataku kesal.

Kyuhyun tertawa kecil setelah mendengar perkataanku. Tapi seingatku aku tak pernah melucu disini.

"kenapa kau malah tertawa?" tanyaku sinis
"aniya. Silahkan saja jika kau mau pergi. Kupastikan setibanya kau di rumah kau akan melihat Appamu ditangkap polisi" ancam Kyuhyun denga seyuman penuh kemenangan.

DEG ..
Aku terdiam mendengar perkataannya. Kuakui dia cukup pintar mengancamku. Tapi sungguh dia menyebalkan.

"selamat malam.." ucap Kyuhyun lalu tidur di kasur.

Aku mengepal tanganku gemas. Kenapa aku harus bertemu dengannya, eoh? Sudahlah, percuma saja aku menggerutu soal ini. Yang kuinginkan semoga aku bisa tahan menghadapinya.



***


Aku bangun dari tidurku. Rasanya lemas sekali. Kuedarkan pandanganku memperhatikan sekelilingku dengan pandangan yang belum jelas. Aku dimana? Oh iya kehidupanku kini sudah berubah semenjak pernikahan bodoh kemarin.

Kulihat sebuah dinding yang terbuat dari tumpukan bantal untuk memisahkan antara aku dan Kyuhyun. Kami memang tidur bersama, tapi kami tak mau terjadi apapun sehingga kami membangun dinding itu. Untunglah tempat tidur ini berukuran cukup besar jadi kami pun tak khawatir kehilangan cukup ruang untuk tidur.

Aku perlahan berdiri dan segera berjalan menuju ke kamar mandi. Kulihat dibalik dinding itu sosok Kyuhyun masih tidur pulas. Kuperhatikan wajahnya sejenak. Terkadang aku merasa menyayangkan. Wajahnya tampan dan sangat kharismatik, tapi sikapnya sangat menyebalkan. Inilah pertama kali bagiku bertemu seseorang seperti dia kecuali di film-film yang ku tonton. Ah untuk apa aku peduli? Dia pun tak peduli padaku. Aku melanjutkan kembali langkah kakiku menuju kamar mandi.

***

Sekarang aku berada di dapur untuk menyiapkan makanan seperti biasanya saat di rumahku yang dulu. Ini kulakukan karena eomma dan appa serta kakak perempuan Kyuhyun masih menginap di rumah ini. Aku tak mau dikatakan seorang yeoja pemalas karena tidak menyiapkan apa-apa untuk sarapan. Lagi pula statusku kini adalah istri Cho Kyuhyun. Dan tetap aku harus menjalankan tugasku seperti seorang istri betulan.

"kau memasak apa?" tanya Eomma Kyuhyun di belakangku.

Aku cukup terkejut melihatnya tiba-tiba muncul. Namun aku tetap tersenyum padanya.

"eomma, aku sedang memasak barbaque dan sup" kataku
"kau bisa memasak?" tanya eomma sumringah.
"ne, sedikit dan tidak begitu mahir" kataku lalu terkekeh.
"wah itu sangat bagus. Beruntung Kyuhyun mendapatkanmu. Kau manis, baik dan pintar. Bahkan kau sengaja ne membuat makanan kesukaan Kyuhyun di pagi pertama kau jadi istrinya. Aku senang sekali" ucap Eomma Kyuhyun.
"nde? Oh itu, iya hehe" aku sedikit kikuk.

Ohh jadi ini makanan kesukaan Kyuhyun. Aku baru tahu. Aish, lagipula sampai kapan aku harus berbohong?

***

"mm.. Masakan Hana enak sekali. Bagaimana pendapatmu Kyuhyun-ah?" tanya Ahra eonni pada Kyuhyun.

Yaa aku dan keluarga Kyuhyun sudah berkumpul di ruang keluarga untuk sarapan pagi. Aku duduk di sebelah Kyuhyun sementara Ahra di depanku. Eomma Kyuhyun ada di samping Ahra eonni dan appa Kyuhyun ada di kursi utama. Kami sedang menikmati makananku yang sedari tadi dipuji mereka kecuali Kyuhyun. Aku sampai tak bisa menyembunyikan rasa maluku.

Kini semua mata tertuju pada Kyuhyun untuk mendengar pendapatnya tentang masakanku. Aku yakin dia pasti bilang makananku tak enak.

"Kyuhyun-ah, ini kan makanan kesukaanmu?" tanya eomma.
"ne, ini sangat enak kok eomma. Mm.. Hana memang pintar memasak" puji Kyuhyun sambil tersenyum ke arahku.

Heh.. Dia memuji ternyata. Tapi aku tak yakin dia benar-benar memuji. Senyumnya saja terlihat mengerikan di mataku. Aku yakin dia hanya beracting.

Aku dan Kyuhyun pun melanjutkan makan kami bersama yang lainnya.

"kapan kalian punya momongan?" tanya Appa Kyuhyun.

Saat itu aku dan Kyuhyun tersedak bersamaan. Aku mengambil teko air untuk mengisi gelasku. Tapi saat kulihat Kyuhyun menatapku aku pun menuangkan air pada gelasnya terlebih dahulu lalu padaku. Aku segera meminum air untuk menghilangkan sakit di tenggorokanku sekarang ini.

"ya ! Kalian sangat kompak" kata Ahra eonni.
"jangan menunda soal momongan. Eomma ingin segera punya cucu" kata Eomma.
"ne, kalian pasangan yang pas. Kau cantik dan Kyuhyun cukup tampan. Anak kalian pasti manis dan imut" kata Ahra eonni senang.
"noona, apa maksudmu dengan aku ini cukup tampan? Aku ini sangat tampan" kata Kyuhyun tak mau kalah.

Aku hanya terkekeh kecil mendengar obrolan keluarga Kyuhyun ini. Mereka sangat harmonis. Apalagi saat Appa Kyuhyun membela Kyuhyun.

Tiba-tiba Kyuhyun merangkulku membuat tubuhku cukup tegang. Ia menatap anggota keluarganya serius

"kami tak akan menundanya. Tunggu saja sampai Tuhan sendiri yang memberikannya" ucap Kyuhyun membuat anggota keluarganya mengangguk dan tersenyum pada kami. Aku pun memasang senyumanku. Dari mana dia mendapat perkataan yang luar biasa itu?

***

"jadi hobimu fotografi?" tanya Kyuhyun sambil melihat kameraku. Aku hanya sibuk menyapu kamar yang cukup kotor ini. Baiklah, apa aku ini seorang istri atau pembantu?

"gambarmu bagus juga" kata Kyuhyun.

Sepertinya dia melihat isi kameraku. Seenaknya saja !

"mm.. Nuguya?" tanya Kyuhyun menunjukan gambar dari kameraku.

Aku melihat ke arah kameraku. Itu gambar Taemin yang diam-diam kuambil saat dia melamun di bawah langit yang dipenuhi lembayung 1 minggu yang lalu.

"dia temanku, Taemin" kataku.
"oh, dia yang jadi fotografer di pesta kemarin ne?" tanya Kyuhyun lagi.
"ne" jawabku singkat.
"kau pasti menyukainya?" tebak Kyuhyun.
"mwo?"
"terlihat sangat jelas saat kau menatapnya di pesta kemarin" kata Kyuhyun membuatku terdiam. Yaa aku menyukainya, tapi terpaksa ku korbankan perasaanku.

Kulihat Kyuhyun meletakan kameraku kembali ke meja. Aku memperhatikannya berjalan mencari jas hitamnya. Dia mau kemana?

"aku akan menemuin Min Young. Kau diamlah disini, temani keluargaku" kata Kyuhyun.
"mwo? Kau mau pergi begitu saja berkencan? Sementara aku.."
"sudahlah, selama ada keluargaku kau tak boleh keluar. Jika keluargaku sudah pulang kau bebas melakukan apa yang kau mau. Arraseo" kata Kyuhyun membuat kesepakatan.

Aku menatapnya tak mengerti. Kenapa dia harus melakukan hal yang merepotkan dirinya sendiri seperti ini?

***

"JUNG HANA !! KEMEJAKU DIMANA?"
"YAK ! DIMANA KUNCI MOBILKU??"
"JANGAN TARUH BENDA ITU DIMANA SAJA !!"
"AISH KAU INI BISA BEKERJA DENGAN BAIK TIDAK SIH??"
“JANGAN SENTUH PSPKU !!!”

Begitulah Beberapa hari telah kulewati dengan namja yang suka berteriak itu. Yaa dia melakukannya saat Eomma, Appa dan Ahra eonni sudah pulang. Aku memang istrinya, tapi aku bukan pembantu. Kenapa aku harus diperintah dengan teriakan-teriakan seperti ini? Seharusnya dia memperlakukanku dengan lembut. Apa dia tak memandangku sebagai yeoja??



To Be Continued..

Tidak ada komentar: