Now, You Are My Wife ! (TWOSHOOT)
Author : Erva CK Fitria
Cast : Jung Hana (Aku)
Cho Kyuhyun
Genre: Romance
Leght : TWOSHOOT
Rate : PG-16
FF ini murni pemikiran saya. Dont COPAST without MY PERMISSION.
Mianhae jika ada kesamaan tokoh cerita, alur dan sebagainya. For My
Friends .. Happy Reading ^^
***
~ Terkadang aku tak memahami apa itu cinta, tapi saat aku melihat matamu aku mengerti bagaimana itu cinta ~
Seoul, 17.00 KST
Aku, seorang yeoja yang menyukai apapun tentang gambar indah. Seni,
tekstur, cahaya, bayangan, dan ketenangan. Photografi. Ya itulah yang
paling kusukai di umurku yang menginjak 20 tahun ini. Bayangkan saja aku
mendedikasikan hidupku untuk hobi ini. Tapi aku tak merasa kecewa. Aku
menjalaninya dengan bahagia.
Seperti sekarang ini. Di sebuah bukit yang tak begitu tinggi, aku
bisa melihat pemandangan indah yang disuguhkan alam. Aku mengambil
beberapa gambar yang indah disana. Lembayung, pohon-pohon yang berjajar
rapi, serta beberapa binatang seperti kupu-kupu dan burung.
JEPRET..
Kilatan cahaya mengarah padaku. Aku sedikit menghindar dan mataku menyipit karna kilatan itu.
"Taemin-ssi" ucapku sedikit kesal.
Kulihat Taemin sedikit tertawa melihatku. Ya aku memang tak sendiri.
Aku bersama temanku. Dia yang mengajarkanku tentang fotografi dan
dunianya. Jadi jika ada yang kesal dengan hobiku ini, salahkan saja dia.
Haha.
"berhentilah memotretku" kataku capek. Sudah kuperingati dia sedari tadi.
"sudah kubilang aku senang mengambil foto yang cantik" kata Taemin menggodaku.
Aku tersipu malu mendengarnya. Taemin bisa saja membuat wajahku
memerah. Sebenarnya aku diam-diam mengaguminya. Namun tiba-tiba
handphoneku bergetar. Aku merogoh kantong jaketku untuk mengambil HP.
Ada telepon dari appa.
"yeoboseyo. Aku sedang ada di tempat mengambil gambar. Mwo? Harus sekarang?. Ah arraseo" cerocosku dalam telepon
Aku menutup sambungan teleponku. Sementara Taemin menatap padaku. Dia pasti punya firasat aku akan meninggalkannya sekarang.
"aku harus pulang. Kata Appa ada yang mau dibicarakan" kataku lemah.
"mm.. Begitu. Pulanglah, sepertinya sesuatu yang serius." kata Taemin.
"mianhae.." ucapku menyesal.
"gwaenchana.. Oh ya jangan lupa kau harus menemaniku ke pesta
pernikahan clientku. Kita ditugaskan mengambil gambar di acara
pernikahan itu" kata Taemin.
Aku mengangguk mantap membuat Taemin tersenyum padaku. Aku pun pamit
pulang. Jadi terpikir di pikiranku sebenarnya apa yang ingin appa
bicarakan denganku?
***
"MWO??"
Mataku melebar karena mendengar perkataan appa. Apa dia bercanda?
"mianhaeyo, tapi ini demi keluarga kita. Appa bekerja di
perusahaannya dan dia mau dicarikan seorang istri. Kalian akan menikah
besok" kata Appa
"kenapa dia bisa memaksa appa seperti itu, eoh?" tanyaku bingung. Sungguh aku tak habis pikir dengan Appaku ini.
"appa menyebabkan kerugian perusahaan"
"berapa? Akan kubayar!" kataku kesal.
"10 juta dollar"
"MWO ???"
Aku kembali terkejut. 10 juta dollar? Apa yang dilakukan appaku sampai harus mengganti 10 juta dollar?
"jebal.." pinta appaku lagi.
Aku menatap Appaku kesal. Tapi terlintas ada rasa kasihan padanya.
Eottohkae? Apa aku harus mengorbankan perasaanku dan hidupku demi 10
juta dollar?
"appa akan berlutut padamu agar kau mau. Jebal tolong Appa dari penjara"
Kulihat appaku terisak di tempat duduknya. Aku memasang wajah
jengkel tapi aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku tak bisa membela diriku
sendiri.
"arraseo" ucapku lemah.
"jinjayo?? Gomawo anakku"
Appa memelukku erat. Dia terlihat sangat senang. Berbeda denganku. Mulai besok hidupku akan berubah secara tiba-tiba.
***
Sekarang aku berada di ruang tata rias. Duduk di depan cermin sambil
melihat diriku yang sudah dirias secantik mungkin. Tubuhku sudah
mengenakan gaun pengantin yang sangat indah. Tapi hatiku tak bahagia.
Aku hanya merasakan gersang.
Cho Kyuhyun, dialah calon suamiku. Orang yang tega sekali meminta
seorang yeoja menjadi istrinya sebagai ganti kerugian perusahaan. Aku
jadi ingin tahu seperti apa orangnya. Apa dia sangat sempurna sehingga
dia dengan percaya dirinya dan seenaknya saja memerintah? Aku yakin dia
hanya pria berkepala botak dan berkumis baplang.
Namun sepertinya aku harus menarik perkataanku tadi. Saat aku
berjalan di altar bersama appa menuju ke tempat mengucapan ikrar,
seorang namja berbalik menatap appa dan aku. Kulihat dia memakai jas
yang rapi, sangat cocok dengan tubuhnya. Kulitnya putih pucat, matanya
tajam dan dia sangat tampan. Dia tersenyum padaku membuatku sepertinya
akan meleleh. Omo ! Diakah calon suamiku? Apa aku tidak salah tempat
pernikahan?
Appa memberikan tanganku pada namja bernama Kyuhyun itu. Seketika
aku cukup gugup juga berada di dekatnya apalagi saat tangannya menyentuh
tanganku. Bahkan saat senyumannya begitu jelas terlihat di depan
mataku. Terlintas di pikiranku apa dia seorang malaikat?
Pembacaan ikrar suci pernikahan aku dan Kyuhyun telah selesai. Kami
resmi jadi sepasang suami istri tanpa dasar cinta ataupun mengenal.
Bahkan disinilah kami pertama kali bertemu. Oh Tuhan.. Apa yang akan
terjadi selanjutnya?
Aku dan Kyuhyun berdiri di hadapan para tamu. Aku memperhatikan
sekitarku. Ku pasang senyuman pahit karena memang tak sebahagia
orang-orang hadir disini. Namun tatapanku tertuju pada seorang namja. Ia
membawa sebuah kamera. Tak asing bagiku. Yaa dia Taemin. Kulihat dia
melongo menatapku. Jadi di pernikahan ini dia bekerja..
"saatnya kalian berciuman"
apa? Berciuman? Siapa?
GREP
Sebuah tangan menarik leherku sehingga wajahku menghadap padanya.
Kulihat sepasang mata menatapku. Wajahnya mendekat. Tubuhku tak bisa
bergerak. Namun tiba-tiba menegang setelah kurasakan bibirnya menyapu di
permukaan bibirku. Cho Kyuhyun? Kau menciumku??
Hening dalam hatiku. Ini ciuman pertamaku yang diambil oleh
seseorang yang tak ku kenal. Sementara itu kudengar riuh tepuk tangan
dari para tamu. Tak lama kemudian kyuhyun melepas ciuman dan tangannya
padaku. Aku hanya berdiri mematung. Kulihat ayahku memberi isyarat
padaku untuk tersenyum. Aku pun tersenyum.
***
Aku berdiri melayani para tamu yang memberi ucapan selamat padaku.
Aku hanya menjawab sebisaku. Bahkan aku hanya terkekeh kecil saat
beberapa tamu menanyai soal momongan. Aish, bagaimana bisa membuat
momongan jika kami saja tidak saling mengenal?
"jadi ini pernikahanmu?" tanya seseorang yang ternyata itu Taemin.
Aku terkejut melihatnya ada di depanku. Aku tak tahu harus berbicara apa sekarang.
"n..ne.." ucapku terbata.
"mm.. pantas saja telponku tak kau jawab. Oh ya.. Kenapa mendadak sekali. Kau bahkan tak mengundangku" kata Taemin.
"mianhae, acara ini khusus untuk teman Cho Kyuhyun" kataku ngasal. Aku juga bingung kenapa aku tak ada temanku disini.
"oh begitu. Kau pintar sekali ne" ucap Taemin sambil tertawa kecil.
"nde?"
"kukira kau belum punya namjachingu. Kau pintar menyembunyikan namjachingumu. Haha" tawa Taemin.
Aku hanya terkekeh pelan. Ini tidak benar Taemin-ah. Aku pun tak tahu siapa dia. Aku terpaksa melakukan ini.
"semoga kau bahagia. Oh iya jika nanti aku bermain ke rumahmu bolehkah?" tanya Taemin padaku.
Aku hanya mengangguk kecil.
***
Di rumah Kyuhyun, 20.00 KST
Disinilah aku sekarang. Sebuah rumah milik seorang namja yang tak
lain adalah Cho Kyuhyun. Aku menarik koperku sambil memperhatikan
sekitarku. Seorang yeoja paruh baya menggandengku. Dia eommanya Kyuhyun.
Dia yang paling terlihat bahagia melihat kami menikah. Memang, seorang
ibu pasti bahagia melihat anaknya menikah.
"kamarmu dan Kyuhyun ada disana" kata Eomma menunjukan sebuah kamar yang ada diatas. Aku mengangguk.
"kyuhyun-ah, bantu istrimu ini mengangkat barang-barangnya" kata
eomma menatap kesal anaknya yang sedang bermain games di PSPnya.
"ne eomma" kata Kyuhyun malas.
Kyuhyun menghampiriku dan mengambil koperku lalu pergi. Dia terlihat
tak peduli padaku. Sementara ku dengar eommanya menghela nafas panjang.
"pasti selama kau berpacaran dengannya kau harus selalu bersabar.
Tapi aku senang kau kuat menghadapinya" kata eomma Kyuhyun padaku.
Tentu aku cukup terkejut walaupun aku juga berusaha
menyembunyikannya. Kenapa eomma Kyuhyun berkata seperti itu apa ia tak
tahu jika aku sama sekali tak mengenalnya bahkan aku menikah secara
terpaksa?
Aku hanya tersenyum garing mendengarnya. Eomma Kyuhyun kemudian
mengusap puncak kepalaku dengan lembut. Kurasakan kasih sayang seorang
ibu yang telah lama kurindukan. Yaa eommaku telah tiada. Karena itu
menyetujui pernikahan ini. Aku tak mau kehilangan appaku.
"Hana-ya, tolong jaga anakku baik-baik. Dia memang seperti itu. Kau
pun sudah tahu sifatnya kan? Ku harap juga aku segera menimang cucu dari
kalian" ucap Eomma Kyuhyun menatapku penuh kasih sayang.
"ne eomma" sahutku ragu.
Tegakah aku berbohong seperti ini?
***
Perlahan kubuka pintu kamarku dengan Kyuhyun. Aku agak tak enak
mengucapkan kata aku ada Kyuhyun. Seperti asing saja untukku. Oh ayolah
ini hidupku yang baru.
Aku sudah ada di dalam kulihat kamar itu begitu luas dan bagus.
Desainnya sangat indah bahkan mendetail sekali. Aku terpana melihatnya.
Dirumahku saja memakai desain yang biasa.
Aku ingat sesuatu. Dimana Kyuhyun? Bukankah dia sudah di kamar
duluan? Tiba-tiba kudengar suara pintu kamar mandi terbuka. Kyuhyun
keluar dari sana siap dengan baju tidur. Ia menatapku tak peduli.
Kemudian ia menghampiri tempat tidur dan duduk di atasnya. Sementara aku
diam tak tahu harus apa.
"kenapa kau berdiri saja? Cepat ganti bajumu" kata Kyuhyun dingin.
"tapi kita .."
"tenang saja, aku takkan berbuat apapun padamu. Kau hanya cukup mematuhi perintahku" kata Kyuhyun sambil bermain games.
Aku menatapnya tak mengerti. Apa maksudnya dia berbicara seperti itu?
"mungkin kau berpikir aku benar-benar mau menikahimu kan?" tanya Kyuhyun masih sibuk dengan PSPnya.
"ani.. Kau salah besar. Aku tak tertarik padamu. Pernikahan ini
hanya untuk menghindarkanku dari perjodohan" kata Kyuhyun sambil menatap
ke arahku.
"mwo? Bukankah ini lebih buruk dari yang dinamakan perjodohan?" tanyaku sedikit geram.
"setidaknya jika seperti ini, aku bisa menceraikanmu kapan saja dia siap" ujar Kyuhyun.
"dia siapa?" tanyaku semakin tak mengerti
"yeojachinguku" kata Kyuhyun lalu mengalihkan kembali perhatiannya pada PSP.
Aku tak salah dengar kan kalo dia bilang dia sudah punya
yeojachingu? Lalu kenapa ia memilih menikah denganku dulu dibanding
yeojanya? Benar-benar aneh jalan pikirannya.
"neo.. Kenapa kau tak menikahi yeojachingumu eoh?" tanyaku mulai menunjukan kekesalanku.
Kulihat Kyuhyun tersenyum sinis. Ia menyimpan PSPnya lalu menatap kembali ke arahku.
"dia belum siap. Karena dia seorang artis" kata Kyuhyun.
"heh.. Jadi kau mengorbankan aku demi dia. Aish, tak kusangka
pikiranmu selicik itu. Aku tak mau disini, lebih baik aku pulang" kataku
kesal.
Kyuhyun tertawa kecil setelah mendengar perkataanku. Tapi seingatku aku tak pernah melucu disini.
"kenapa kau malah tertawa?" tanyaku sinis
"aniya. Silahkan saja jika kau mau pergi. Kupastikan setibanya kau
di rumah kau akan melihat Appamu ditangkap polisi" ancam Kyuhyun denga
seyuman penuh kemenangan.
DEG ..
Aku terdiam mendengar perkataannya. Kuakui dia cukup pintar mengancamku. Tapi sungguh dia menyebalkan.
"selamat malam.." ucap Kyuhyun lalu tidur di kasur.
Aku mengepal tanganku gemas. Kenapa aku harus bertemu dengannya,
eoh? Sudahlah, percuma saja aku menggerutu soal ini. Yang kuinginkan
semoga aku bisa tahan menghadapinya.
***
Aku bangun dari tidurku. Rasanya lemas sekali. Kuedarkan pandanganku
memperhatikan sekelilingku dengan pandangan yang belum jelas. Aku
dimana? Oh iya kehidupanku kini sudah berubah semenjak pernikahan bodoh
kemarin.
Kulihat sebuah dinding yang terbuat dari tumpukan bantal untuk
memisahkan antara aku dan Kyuhyun. Kami memang tidur bersama, tapi kami
tak mau terjadi apapun sehingga kami membangun dinding itu. Untunglah
tempat tidur ini berukuran cukup besar jadi kami pun tak khawatir
kehilangan cukup ruang untuk tidur.
Aku perlahan berdiri dan segera berjalan menuju ke kamar mandi.
Kulihat dibalik dinding itu sosok Kyuhyun masih tidur pulas.
Kuperhatikan wajahnya sejenak. Terkadang aku merasa menyayangkan.
Wajahnya tampan dan sangat kharismatik, tapi sikapnya sangat
menyebalkan. Inilah pertama kali bagiku bertemu seseorang seperti dia
kecuali di film-film yang ku tonton. Ah untuk apa aku peduli? Dia pun
tak peduli padaku. Aku melanjutkan kembali langkah kakiku menuju kamar
mandi.
***
Sekarang aku berada di dapur untuk menyiapkan makanan seperti
biasanya saat di rumahku yang dulu. Ini kulakukan karena eomma dan appa
serta kakak perempuan Kyuhyun masih menginap di rumah ini. Aku tak mau
dikatakan seorang yeoja pemalas karena tidak menyiapkan apa-apa untuk
sarapan. Lagi pula statusku kini adalah istri Cho Kyuhyun. Dan tetap aku
harus menjalankan tugasku seperti seorang istri betulan.
"kau memasak apa?" tanya Eomma Kyuhyun di belakangku.
Aku cukup terkejut melihatnya tiba-tiba muncul. Namun aku tetap tersenyum padanya.
"eomma, aku sedang memasak barbaque dan sup" kataku
"kau bisa memasak?" tanya eomma sumringah.
"ne, sedikit dan tidak begitu mahir" kataku lalu terkekeh.
"wah itu sangat bagus. Beruntung Kyuhyun mendapatkanmu. Kau manis,
baik dan pintar. Bahkan kau sengaja ne membuat makanan kesukaan Kyuhyun
di pagi pertama kau jadi istrinya. Aku senang sekali" ucap Eomma
Kyuhyun.
"nde? Oh itu, iya hehe" aku sedikit kikuk.
Ohh jadi ini makanan kesukaan Kyuhyun. Aku baru tahu. Aish, lagipula sampai kapan aku harus berbohong?
***
"mm.. Masakan Hana enak sekali. Bagaimana pendapatmu Kyuhyun-ah?" tanya Ahra eonni pada Kyuhyun.
Yaa aku dan keluarga Kyuhyun sudah berkumpul di ruang keluarga untuk
sarapan pagi. Aku duduk di sebelah Kyuhyun sementara Ahra di depanku.
Eomma Kyuhyun ada di samping Ahra eonni dan appa Kyuhyun ada di kursi
utama. Kami sedang menikmati makananku yang sedari tadi dipuji mereka
kecuali Kyuhyun. Aku sampai tak bisa menyembunyikan rasa maluku.
Kini semua mata tertuju pada Kyuhyun untuk mendengar pendapatnya
tentang masakanku. Aku yakin dia pasti bilang makananku tak enak.
"Kyuhyun-ah, ini kan makanan kesukaanmu?" tanya eomma.
"ne, ini sangat enak kok eomma. Mm.. Hana memang pintar memasak" puji Kyuhyun sambil tersenyum ke arahku.
Heh.. Dia memuji ternyata. Tapi aku tak yakin dia benar-benar
memuji. Senyumnya saja terlihat mengerikan di mataku. Aku yakin dia
hanya beracting.
Aku dan Kyuhyun pun melanjutkan makan kami bersama yang lainnya.
"kapan kalian punya momongan?" tanya Appa Kyuhyun.
Saat itu aku dan Kyuhyun tersedak bersamaan. Aku mengambil teko air
untuk mengisi gelasku. Tapi saat kulihat Kyuhyun menatapku aku pun
menuangkan air pada gelasnya terlebih dahulu lalu padaku. Aku segera
meminum air untuk menghilangkan sakit di tenggorokanku sekarang ini.
"ya ! Kalian sangat kompak" kata Ahra eonni.
"jangan menunda soal momongan. Eomma ingin segera punya cucu" kata Eomma.
"ne, kalian pasangan yang pas. Kau cantik dan Kyuhyun cukup tampan. Anak kalian pasti manis dan imut" kata Ahra eonni senang.
"noona, apa maksudmu dengan aku ini cukup tampan? Aku ini sangat tampan" kata Kyuhyun tak mau kalah.
Aku hanya terkekeh kecil mendengar obrolan keluarga Kyuhyun ini.
Mereka sangat harmonis. Apalagi saat Appa Kyuhyun membela Kyuhyun.
Tiba-tiba Kyuhyun merangkulku membuat tubuhku cukup tegang. Ia menatap anggota keluarganya serius
"kami tak akan menundanya. Tunggu saja sampai Tuhan sendiri yang
memberikannya" ucap Kyuhyun membuat anggota keluarganya mengangguk dan
tersenyum pada kami. Aku pun memasang senyumanku. Dari mana dia mendapat
perkataan yang luar biasa itu?
***
"jadi hobimu fotografi?" tanya Kyuhyun sambil melihat kameraku. Aku
hanya sibuk menyapu kamar yang cukup kotor ini. Baiklah, apa aku ini
seorang istri atau pembantu?
"gambarmu bagus juga" kata Kyuhyun.
Sepertinya dia melihat isi kameraku. Seenaknya saja !
"mm.. Nuguya?" tanya Kyuhyun menunjukan gambar dari kameraku.
Aku melihat ke arah kameraku. Itu gambar Taemin yang diam-diam
kuambil saat dia melamun di bawah langit yang dipenuhi lembayung 1
minggu yang lalu.
"dia temanku, Taemin" kataku.
"oh, dia yang jadi fotografer di pesta kemarin ne?" tanya Kyuhyun lagi.
"ne" jawabku singkat.
"kau pasti menyukainya?" tebak Kyuhyun.
"mwo?"
"terlihat sangat jelas saat kau menatapnya di pesta kemarin" kata
Kyuhyun membuatku terdiam. Yaa aku menyukainya, tapi terpaksa ku
korbankan perasaanku.
Kulihat Kyuhyun meletakan kameraku kembali ke meja. Aku memperhatikannya berjalan mencari jas hitamnya. Dia mau kemana?
"aku akan menemuin Min Young. Kau diamlah disini, temani keluargaku" kata Kyuhyun.
"mwo? Kau mau pergi begitu saja berkencan? Sementara aku.."
"sudahlah, selama ada keluargaku kau tak boleh keluar. Jika
keluargaku sudah pulang kau bebas melakukan apa yang kau mau. Arraseo"
kata Kyuhyun membuat kesepakatan.
Aku menatapnya tak mengerti. Kenapa dia harus melakukan hal yang merepotkan dirinya sendiri seperti ini?
***
"JUNG HANA !! KEMEJAKU DIMANA?"
"YAK ! DIMANA KUNCI MOBILKU??"
"JANGAN TARUH BENDA ITU DIMANA SAJA !!"
"AISH KAU INI BISA BEKERJA DENGAN BAIK TIDAK SIH??"
“JANGAN SENTUH PSPKU !!!”
Begitulah Beberapa hari telah kulewati dengan namja yang suka
berteriak itu. Yaa dia melakukannya saat Eomma, Appa dan Ahra eonni
sudah pulang. Aku memang istrinya, tapi aku bukan pembantu. Kenapa aku
harus diperintah dengan teriakan-teriakan seperti ini? Seharusnya dia
memperlakukanku dengan lembut. Apa dia tak memandangku sebagai yeoja??
To Be Continued..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar