Title : The Last Time [ I Love You, Oppa .. ]
Author : Erva Fitria
FB : www.facebook.com/errvaa
Cast : Shin Yu Rin
Lee Hyuk Jae
Lee Dong Hae
Genre : Sad Romance
Lenght : TWOSHOOT
Rated : PG-15
This FF is Mine !
Jika ada kesamaan cerita, author meminta maaf tapi itu hanya kebetulan. Hehe ..
Dont Forget RCL ^_^
Happy Reading ...
The Last Time [I Love You, Oppa ... ]
Aku hanya ingin kau yang menjadi orang terakhir yang kucintai ...
_____
"Eunhyuk-ah .. Hari ini jangan lupa untuk latihan ne?" ucap Donghae.
Eunhyuk
mengangguk lalu melambaikan tangan pada temannya, Donghae. Ia pergi ke
kelas seusai latihan basket. Sore nanti ia dan Donghae akan latihan
musik. Hh .. Sebenarnya dia lelah, tapi ia pun tak boleh melewatkannya.
Akhir bulan ini, mereka akan segera tampil di pagelaran musik musim
dingin di sekolah.
"Oppa .."
Eunhyuk menoleh
ke belakang setelah mendengar seseorang memanggilnya. Namun setelah
melihat orang yang memanggilnya, mata Eunhyuk terlihat malas. Yurin,
Yeoja itu lagi, kenapa harus muncul di hadapannya terus?
Eunhyuk
kembali fokus berjalan tanpa mempedulikan yeoja itu. Namun Yurin
berlari menyusul Eunhyuk. Ia berdiri tepat di hadapan Eunhyuk. Eunhyuk
pun sontak menghentikan langkah.
"Oppa, aku memanggilmu. Kenapa kau pergi?" tanya Yurin.
"ada apa?" tanya Eunhyuk malas.
"aku mendengar kau dan Donghae Oppa akan latihan musik. Boleh aku menonton?" tanya Yurin antusias.
"andwae" jawab Eunhyuk singkat.
"yaah .. Oppa, jebal .. Aku ingin menonton dan mendengar suaramu yang indah itu. Boleh ya?" pinta Yurin.
"kau sedang menghinaku?" tanya Eunhyuk tersinggung.
"nde?" Yurin bingung.
"kau bilang mau mendengar suaraku? Ya ! Aku ini rapper, suaraku ini pas-pasan" kata Eunhyuk.
"tapi bagiku suaramu indah, oppa. Jadi aku boleh kan datang ke latihanmu sore ini?" tanya Yurin lagi.
"aniya" tegas Eunhyuk.
Eunhyuk
pergi dari hadapan Yurin begitu saja. Tapi Yurin tak mau menyerah, ia
mengejar Eunhyuk dan memohon-mohon agar Eunhyuk membiarkannya melihat
latihan musik Eunhyuk..
***
Eunhyuk memasuki
ruangan latihan dengan membawa gitar di punggungnya. Ia langsung
menaiki panggung menghampiri Donghae yang sudah berada di sana. Namun
saat ia melihat ke arah barisan tempat duduk penonton, ia terkejut
melihat Yurin sedang duduk disana. Ia bahkan sedang menatap ke arah
Eunhyuk dan melambaikan tangan dengan wajah sumringah.
"hey, kenapa dia ada disini?" tanya Eunhyuk pada Donghae yang sibuk membetulkan senar gitarnya.
"nuguya?" tanya Donghae.
"Yurin .. Apa dia masuk sendiri?" tanya Eunhyuk.
"oh .. Aku yang mengizinkannya masuk" kata Donghae santai.
"Mwoya?"
"wae? Dia ingin menonton apa salahnya?"
"tapi dia .."
"bukankah
bagus jika ada yang menonton. Lagipula dia sangat bersemangat" kata
Donghae terlihat senang karena gitarnya telah sesuai dengan yang ia
inginkan.
"ah .. Terserah padamu sajalah" kata Eunhyuk.
Eunhyuk
duduk di sebelah Donghae lalu mempersiapkan gitarnya juga. Ia sedikit
melirik pada Yurin. Tapi Yurin masih saja melihat ke arahnya. Dengan
cepat Eunhyuk mengalihkan pandangannya.
"yeoja itu menakutkan .. Hihh"
Latihan
pun dimulai. Eunhyuk dan Donghae melantunkan lagu yang akan mereka
bawakan untuk acara musim dingin akhir bulan itu. Suara Donghae yang
merdu memulai lagu dengan indah. Yurin yang menyaksikannya pun terlihat
sangat menikmatinya. Suara Eunhyuk terkadang muncul di sela-sela Donghae
bernyanyi. Kini saatnya Eunhyuk menunjukan bakat rappernya. Yurin
sangat kagum dengan suara rapp Eunhyuk. Bahkan ia sampai tak bisa
menahan rasa antusiasnya.
"OPPA , KAU LUAR BIASAAA .."teriak Yurin memecah konsentrasi Eunhyuk.
Eunhyuk
menatap Yurin kesal sementara Donghae hanya tertawa kecil. Namun Yurin
tetap terlihat sangat bahagia. Ia bertepuk tangan di kala lagu itu
selesai.
"wah .. Kalian hebat" puji Yurin.
"gomawo" kata Donghae senang.
"ish, kenapa kau bisa disini? Cepat pulang, mengganggu saja!" kata Eunhyuk kesal.
"shireo .. Bukankah kita bisa pulang bersama? Kamar kita bersebelahan, kan?" tanya Yurin.
"Woah ~ , aku tak menyangka ternyata kalian sangat dekat" kata Donghae menggoda.
"begitulah .." kata Yurin.
"ya ! Yurin, pulanglah!" perintah Eunhyuk kesal.
"shireo .."
"tidak apa-apa, kau disini saja sampai latihan selesai" kata Donghae.
"jinja ? Ah .. Donghae Oppa kau sangat baik. Gomawo." ucap Yurin sangat senang.
Eunhyuk menatap malas ke arah Donghae dan Yurin. Mereka sama-sama aneh.
"Terserah kalian saja .." kata Eunhyuk menyerah.
***
Yurin
dan Eunhyuk sampai di tempat tinggal mereka masing-masing. Mereka
tinggal di sebuah apartemen sederhana dimana banyak orang lain yang
tinggal disini juga. Kamar Yurin dan Eunhyuk bersebelahan sekali.
Sehingga Eunhyuk sangat kesal karena di sekolah dan di tempat tinggal
ini ia harus bertemu dengan Yurin.
"oppa, selamat malam. Terima kasih untuk sore ini. Kau keren sekali" kata Yurin di depan pintu kamarnya.
"ya ..ya .. Masuklah. Aku sudah tidak kuat melihatmu. Mataku sampai lelah" kata Eunhyuk.
"hahaha .. Oppa, kau ini bisa saja. Ya sudah. Sampai bertemu besok" kata Yurin.
Yurin memasuki kamarnya.
"bertemu besok? Aku harap tidak. Tapi apa dia tidak merasa tersinggung dengan perkataanku tadi? Ah .. Yeoja aneh" kata Eunhyuk.
Eunhyuk memasuki kamarnya lalu mengunci kamarnya rapat.
***
"Eunhyuk Oppa .. Eunhyuk Oppa .."
Tok .. Tok .. Tok ..
Eunhyuk
perlahan membuka matanya saat samar-samar mendengar suara yang berisik
itu. Matanya terasa berat tapi ia merasa terganggu. Siapa yang berani
mengganggu tidurnya?
Eunhyuk berjalan untuk membuka pintu
kamarnya. Saat ia membuka pintu ia melihat ada Yurin. Namun yeoja itu
berbalik cepat karena melihat Eunhyuk topless.
"kau kenapa?" tanya Eunhyuk bingung.
"kau tidak memakai baju atasan" kata Yurin.
"o..oh.. Museun illiseo?" tanya Eunhyuk sedikit menutupi tubuhnya.
"oppa, kau tidak akan pergi ke sekolah?" tanya Yurin masih membelakangi Eunhyuk.
"memang sekarang jam berapa?" tanya Eunhyuk.
"jam 06.30, oppa"
"JINJA?" Eunhyuk terkejut.
"ne" kata Yurin.
"aishh .. Aku bisa terlambat." kata Eunhyuk.
Eunhyuk
menutup pintu kamarnya dan segera menuju kamar mandi. Sementara Yurin
berbalik dan melihat pintu Eunhyuk menutup. Ia menghela napas berat dan
menunggu disana.
***
Eunhyuk kini sudah siap
pergi ke sekolah. Ia keluar dari kamar dan tidak lupa mengunci pintu.
Ketika ia pergi, ia terkejut melihat Yurin ada di hadapannya.
"oppa, kau sudah siap berangkat?" tanya Yurin.
"kau masih disini?" tanya Eunhyuk.
"ne .. Aku menunggumu" kata Yurin.
"aish, ya sudah ayo cepat kita pergi" kata Eunhyuk.
Yurin
mengangguk dan melangkah mengikuti Eunhyuk dari belakang. Kali ini
Eunhyuk tak bisa menolak. Ia tak punya banyak waktu untuk berdebat jika
ia ingin ke sekolah tepat waktu.
Sekarang Eunhyuk dan Yurin menunggu bis datang. Mereka menoleh ke kanan berharap bis akan segera datang. Tapi jalanan sepi sekali.
"kenapa tidak ada bis yang muncul?" gumam Eunhyuk.
"sudah jam 06.50. Bis mungkin sudah pergi semua" kata Yurin.
"aku bisa terlambat" kata Eunhyuk
"tenang saja, jika oppa terlambat kan ada aku juga. Aku tidak akan meninggalkanmu, Oppa" kata Yurin.
Eunhyuk
hanya begidik ngeri. Ia mencari keberadaan bis tapi tetap tak ada yang
muncul. Tiba-tiba terpikir di otak Yurin. Ia segera pergi menuju garasi
apartemen mengambil sesuatu. Sebuah sepeda yang sering ia pakai.
"oppa .. Lihat ini" kata Yurin membawa sepedanya ke hadapan Eunhyuk.
"lalu?"
"kita bisa menggunakan sepeda ini untuk ke sekolah" kata Yurin.
Eunhyuk
memperhatikan sepeda perempuan itu. Ia sedikit ragu untuk memakainya.
Tapi ia bisa terlambat jika tidak sekarang ia berangkat.
"ya sudah aku pinjam sepedamu. Annyeong .."
Eunhyuk segera menaiki sepeda itu sendiri. Saat ia hendak mengayuh ..
"oppa !" panggil Yurin.
"ddo wae?" tanya Eunhyuk.
"jika kau pergi dengan sepedaku, aku bagaimana?" tanya Yurin.
"kau naik taksi saja"
"tapi tak ada taksi" kata Yurin lagi.
"tunggu saja sebentar lagi juga datang" kata Eunhyuk.
"sampai kapan?" tanya Yurin lagi.
Eunhyuk melihat ke arah Yurin yang terlihat bingung. Ia menghela nafas berat.
***
Eunhyuk
mengayuh sepedanya dengan susah payah. Bukan karena ia tak bisa
mengendarai sepeda, tapi Yurin kini sedang ia bonceng. Karena tak tega,
terpaksa Eunhyuk membiarkan Yurin ia bonceng. Lagipula ini sepeda milik
Yurin.
Sementara itu Yurin terlihat sangat bahagia karena
Eunhyuk sangat baik hati mau memboncengnya. Ahh .. Eunhyuk memang namja
yang sempurna. Tampan, suara indah, baik dan juga sangat perhatian.
"kau berat sekali, Yurin-ah" kata Eunhyuk sedikit sebal.
"hehe .."
Tiba-tiba
Yurin memimdahkan kedua tangannya dari yang semula memegang jok sepeda
ke pinggang Eunhyuk. Ia memeluk Eunhyuk dari belakang dan menyandarkan
kepalanya di punggung Eunhyuk.
"YA! YA! YA! Jangan memelukku" kata Eunhyuk protes.
"aku takut jatuh, oppa" kata Yurin tersenyum.
"cepat lepaskan, kalau tidak kuturunkan kau disini" ancam Eunhyuk.
"shireo .. Aku merasa aman jika seperti ini" kata Yurin tak peduli.
Tangan
Yurin tetap melingkar di pinggang Eunhyuk. Eunhyuk hanya menghela
napas. Kali ini ia akan biarkan dulu. Ia harap kejadian seperti ini tak
akan terjadi kembali.
Akhirnya Eunhyuk dan Yurin sampai di
sekolah. Tapi sialnya mereka terlambat. Mau tak mau mereka harus
menghadap petugas piket untuk di beri hukuman. Mereka pun dihukum untuk
menyapu daun-daun yang bertebaran di taman sekolah. Eunhyuk hanya bisa
pasrah. Tapi Yurin terlihat sangat bersemangat karena ia akan
mengerjakannya bersama Eunhyuk. Pasti akan sangat menyenangkan.
"Kajja Oppa" kata Yurin.
"saat di sana, menjauhlah sedikit dariku" kata Eunhyuk lalu pergi mengambil sapu.
***
Eunhyuk
dan Yurin menyapu dedaunan kering di taman. Suasana begitu sejuk tapi
lebih terasa dingin. Ini menandakan salju akan segera turun bulan depan.
Yurin begitu menyukai salju, sehingga dia tak sabar melihat salju
pertama datang.
"Eunhyuk oppa, kau suka salju?" tanya Yurin.
"aniyo"
"lalu kau suka apa?" tanya Yurin lagi.
"eobseo .."
Yurin diam mendengarnya. Sementara Eunhyuk fokus membersihkan taman agar hukumannya cepat selesai.
"Oppa, bisa tidak kau menemaniku melihat salju pertama muncul?" tanya Yurin
"aku sibuk. Ajak yang lain saja" kata Eunhyuk.
"tapi aku ingin bersama Oppa" pinta Yurin.
"tidak bosankah kau bertemu denganku terus?" tanya Eunhyuk heran.
"aku tidak akan pernah bosan karena ada Eunhyuk oppa" kata Yurin.
"hh .. Kau menyukaiku ya?"
Yurin mengangguk dengan polosnya. Eunhyuk melongo melihatnya. Ada ya yeoja yang dengan mudah mengakui perasaannya?
"Karena itu kau menggangguku?" tanya Eunhyuk.
"bukan mengganggu, aku hanya ingin dekat dengan oppa" kata Yurin.
"hh .. Terserah apa maumu. Aku tak peduli." kata Eunhyuk tak habis pikir.
Yurin hanya tersenyum.
***
Sepertinya
Yurin serius dengan perkataannya untuk ingin terus berada di dekat
Eunhyuk. Setiap ada Eunhyuk pasti Yurin selalu berada tak jauh darinya.
Baik itu Yurin menghampiri Eunhyuk atau sekedar memperhatikan Eunhyuk
dari jauh. Tapi Eunhyuk selalu tahu jika Yurin sedang mengawasinya. Hal
itu membuat Eunhyuk kesal.
Saat Eunhyuk makan di kantin,
tiba-tiba saja Yurin muncul membawa makanan untuk makan bersama. Tapi
setelah itu Eunhyuk langsung pindah meja. Saat Eunhyuk di perpustakaan,
Yurin berpura-pura membaca buku padahal ia memang mengikuti Eunhyuk.
Sampai dia tak sadar posisi bukunya terbalik.
"ya ! Apa kau sudah ahli membaca buku terbalik?" tanya Eunhyuk.
Yurin
menurunkan buku itu yang menutupi wajahnya. Ia tersenyum garing ketika
menyadari tingkah bodohnya. Sementara itu Eunhyuk menyimpan buku yang ia
baca di atas meja dan pergi begitu saja. Yurin menghela napas berat.
"kenapa aku sangat bodoh?" keluh Yurin menyesali.
Dan banyak lagi semua kegiatan Eunhyuk yang tak pernah Yurin lewatkan.
***
Eunhyuk,
Donghae, dan beberapa namja lain tengah bermain basket di lapangan
luar. Beberapa penonton memenuhi sisi-sisi lapangan, termasuk Yurin.
Diantara para penonton, Yurinlah yang paling terlihat bersemangat. Ia bersorak riang memberi dukungan pada Eunhyuk.
"Ayo Oppaaa ! Kau pasti bisaaa" teriak Yurin.
Eunhyuk melirik Yurin malas. Sementara Donghae yang berada tak jauh dari Eunhyuk, tertawa kecil.
"Eunhyuk-ah, kau harus berterimakasih pada Yurin karena sudah menjadi fans setiamu" goda Donghae.
"Fans setia apa ? dia menakutiku" kata Eunhyuk.
"hahaha .. Hey Eunhyuk-ah, dia sepertinya tulus" kata Donghae.
"ah .. Sudahlah. Kita sedang bermain"
Bola
basket melayang ke arah Eunhyuk dan Eunhyuk pun dengan sigap
menangkapnya. Ia mendrible menuju ring basket di depannya. Kemudian Ia
memasukan bola itu ke ring basket. Semua orang bersorak dan bertepuk
tangan.
"Oppa .. Kau kereenn ..." Yurin tak bisa menahan rasa kagumnya.
"maaf, kau Yurin kan?" tanya seorang yeoja.
"ne .. Wae?" tanya Yurin.
"ini gitar milik Eunhyuk, bisakah kau memberikan ini padanya. Aku harus segera pulang" kata yeoja itu.
"ah tentu saja"
"gomawo"
Yurin mengangguk dan menerima gitar yeoja itu. Yeoja itu pergi dan Yurin kembali menonton pertandingan.
Tiba-tiba bola basket meluncur cepat ke arah Yurin, dengan cepat Yurin melindungi tubuhnya dengan gitar yang ia bawa.
BRAAKK ...
Gitar
itu rusak bahkan hancur di tanah. Yurin terkejut ketika menyadari
kesalahan bodohnya itu. Eunhyuk yang berada di tengah lapangan pun
segera menghampiri Yurin karena ia tak asing dengan gitar yang hancur
itu.
"gitar siapa ini?" tanya Eunhyuk
"mianhae .." ucap Yurin sangat merasa bersalah.
Jika Yurin meminta maaf pada Eunhyuk sudah dipastikan gitar ini pasti milik Eunhyuk.
"APA YANG TELAH KAU LAKUKAN ?"
"Mianhae, aku tidak sengaja" ucap Yurin bergetar.
"kau
menggangguku, membuatku kesal dan sekarang kau malah merusak gitarku?
Apa maumu? Kau ingin membuat hidupku hancur? Kau marah padaku karena aku
mengabaikanmu? Jelaskan padaku apa sebenarnya niatmu?" bentak Eunhyuk
marah.
Yurin hanya menunduk dan tak tahu harus mengatakan apa. Ia hanya diam. Seluruh tubuhnya bergetar ketakutan.
Sementara
itu suasana disana berubah hening. Semua mata tertuju pada Eunhyuk dan
Yurin. Pertandingan basket pun dihentikan sebentar.
"kenapa kau diam saja ?" bentak Eunhyuk lagi.
"mi..mianhae .. Aku tidak sengaja" jawab Yurin lagi.
"kau
juga tahu kan gitar ini adalah gitar kesayanganku? Kau bodoh Yurin-ah !
Setelah ini jangan muncul di hadapanku lagi. Kau hanya menakutiku dan
aku sangat membencimu" ucap Eunhyuk tegas.
Hati Yurin
terasa sesak mendengarnya. Perasaan malu, sedih, menyesal bercampur
dalam hatinya. Ia pun segera pergi dari tempat itu. Berlari sambil
menahan tangisannya.
Sementara itu Eunhyuk terlihat
mengatur napasnya sambil melihat gitarnya yang hancur. Para penonton dan
pemain lain pun perlahan ikut meninggalkan lapangan. Donghae yang
melihat perkataan kasar Eunhyuk pada Yurin terlihat kecewa pada Eunhyuk.
Ia pun pergi menyusul Yurin. Kini hanya Eunhyuk disana sambil memunguti
gitarnya di tanah.
***
Donghae berlari
mencari keberadaan Yurin. Ia harap yeoja itu baik-baik saja. Perkataan
Eunhyuk tadi memang sangat keterlaluan. Apa Eunhyuk tak sadar ia telah
menyakiti Yurin.? Padahal yeoja itu juga sudah meminta maaf.
Tak
lama kemudian Donghae melihat Yurin tengah duduk di suatu kursi
panjang. Yeoja itu menunduk dan bisa Donghae lihat ada buliran air mata
yang jatuh menuruni pipi yeoja itu.
“Yurin-ah ..” panggil Donghae.
Donghae mendekat menghampiri Yurin. Ia ingin memastikan yeoja itu tidak apa-apa walaupun sangat terlihat jelas Yurin menangis.
“Yurin
jangan dipikirkan apa yang dikatakan Eunhyuk. Eunhyuk hanya sedang
marah. Aku yakin ia ..” kata Donghae ketika ada di hadapan Yurin.
“apa yang salah dariku? Aku hanya ingin mendukungnya dan berada didekatnya ..” kata Yurin.
“dia mungkin tak terbiasa seperti itu .. kau harus mengerti” kata Donghae.
“Dia sekarang membenciku. Nan Eottohkae?”
“Yurin-ah ...”
“Aku
hanya ingin membuat unhyuk tersenyum bukan membuatnya takut. Aku ingin
terus menemaninya. Aku ingin dia senang karena ada aku di dekatnya tapi
kenapa justru aku yang mengecewakannya??” isak Yurin.
Donghae
hanya bisa diam menatap nanar ke arah Yurin. Ia tahu perasaan Yurin
sangat hancur. Donghae pun mendekat dan memeluk Yurin.
“menangislah .. aku akan menampung semua rasa sedihmu ..”
Yurin
kini benar-benar tak bisa menahan rasa sedihnya. Ia menangis di bahu
Donghae dengan sekuat tenaga. Tapi Donghae hanya tersenyum kecil. Ia
merasakan sekali bagaimana perasaan Yurin saat ini.
***
Donghae
mengantar Yurin pulang. Sampai di depan kamar Yurin mereka berdiri
saling berhadapan. Yurin kini memasang senyuman kecilnya.
“kau sudah merasa baikkan ?” tanya Donghae
“ne .. gomawo Oppa ..” ucap Yurin
“sekarang
kau tidak perlu sedih lagi. Lupakan NAMJA BERISIK itu .. !!” kata
Donghae penuh penekanan sambil melihat ke arah kamar Eunhyuk.
Yurin tertawa kecil mendengarnya.
“Ya sudah .. Oppa pulanglah .. sekali lagi terima kasih telah menemaniku” ucap Yurin.
“ne .. sampai jumpa besok. Annyeong” ucap Donghae sambil melangkah pergi dan melambaikan tangan pada Turin.
“annyeong” Yurin melambaikan tangan pada Donghae juga.
Yurin
pun membuka pintu kamarnya lalu masuk. Sementara itu di kamar sebelah
ternyata Eunhyuk sedari tadi mendengar pembicaraan mereka. Ia terlihat
kesal saat Donghae mengejeknya.
“aisshh .. bahkan sekarang
sahabatku sendiri mengkhianatiku .. Apa sekarang Yurin berpindah
menggoda Donghae? Menyebalkan ...” gerutu Eunhyuk.
***
Eunhyuk
membuka matanya perlahan. Jam berapa ini? Ia pun mencari jam dinding
ruangan itu. Namun ia terkejut ketika ia melihat jam sudah menunjukkan
pukul 06.45. dengan segera ia memasuki kamar mandi untuk mandi dan
berganti pakaian. Setelah itu Eunhyuk langsung membereskan jadwal
pelajarannya.
“kenapa tak ada yang membangunkanku??” gerutu Eunhyuk.
Tiba-tiba
ia teringat pada Yurin. Yaa .. Yurinlah yang selalu siap
membangunkannya. Tapi sekarang tak ada ocehan Yurin lagi. Mungkin karena
hal kemarin Yurin sudah tak membangunkan Eunhyuk lagi.
“benar juga. Kemana yeoja berisik itu?? Syukurlah jika ia memang sudah tak akan mengganguku lagi..” ucap Eunhyuk.
Eunhyuk
kini telah siap untuk pergi ke sekolah. Ia keluar dari kamarnya dan
mengunci pintu itu. Saat ia hendak pergi, ia melihat ke arah pintu kamar
Yurin. Sangat sepi. Apa Yurin sudah berangkat ? apa jangan-jangan ia
belum bangun tidur? Ahh .. sudah tak ada waktu lagi untuk Eunhyuk
memikirkan orang lain. Ia harus berangkat sekarang.
***
Eunhyuk
duduk di bis. Tapi hatinya merasa tidak enak. Pikirannya masih tertuju
pada Yurin. Entah kenapa ia khawatir Yurin belum bangun. Ia bisa saja
tidak masuk sekolah. Akan sangat jahat sekali bukan jika Eunhyuk
membiarkan Yurin terlambat bangun sementara sebelumnya Yurin selalu
membangunkannya?
Bis berhenti di depan sekolah. Eunhyuk
segera turun dari bis dan memasuki sekolah itu. Saat ia berjalan di
koridor, tidak sengaja ia melihat Yurin dan Donghae sedang melihat
mading sekolah. Mereka terlihat tertawa bersama.
“aisshh .. ternyata dia sudah ada disini. Untuk apa kalau begitu tadi aku terus mengkhawatirkannya?” keluh Eunhyuk kesal.
Namun tiba-tiba terpikir sesuatu di otak Eunhyuk.
“khawatir??
Aku khawatir pada Yurin?? Aniyaa .. tadi hanya bentuk balas budi saja.
Hahaha lagipula tidak mungkin aku mengkhawatirkan yeoja itu..” kata
Eunhyuk menyangkal.
Ia pun pergi ke kelasnya tanpa memperdulikan Yurin dan Donghae yang sedang bersama.
To Be Continued ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar