Laman

Rabu, 29 Januari 2014

Fanfiction :: Anything for You [HyukRin's Story] (TWOSHOOT) Part 2-end

Title : Anything for You
Author : Erkyu a.k.a Erva Fitria
Facebook: www.facebook.com/errvaa
Leght : TWOSHOOT
Rating : PG-17
Genre : Hurt , Romance
Cast : Eunhyuk a.k.a Lee Hyuk Jae
Yurin a.k.a Shin Yu Rin
Taemin a.k.a Lee Taemin


HyukRin Couple Back !!! This FF is Mine !!

Dont Forget RCL



Happy Reading ^^



“makanlah ..” ucap Yurin mempersilahkan.

Eunhyuk mengangguk sambil tersenyum. Ia mulai menyendokkan satu sendok makanan itu ke dalam mulut dan mengunyahnya. Sejenak Eunhyuk merasakan makanan yang sangat enak dilidahnya itu. Namun perlahan butiran air mata jatuh dari mata Eunhyuk. Tentu Yurin bingung meliha Eunhyuk seperti itu. Apa makanannya tak enak?

“kau kenapa? Apa tidak enak?” tanya Yurin.
“aniyo .. ini enak sekali .. aku hanya terharu akhirnya aku bisa mencoba makananmu Yurin-ah .. Terima kasih ..” ucap Eunhyuk bahagia.

Eunhyuk memakan kembali makanan di piringnya dengan sangat lahap. Beberapa kali ia menghapus air matanya itu agar tak jatuh ke makanannya. Sementara itu Yurin terus memperhatikan Eunhyuk. Ia sadar selama ini ia selalu bersikap dingin pada suaminya itu sendiri. Bahkan tak peduli dengan adanya Eunhyuk. Tapi mungkin mulai sekarang Yurin mulai bisa menerima Eunhyuk. Sebuah senyuman pun kembali terbentuk di wajah Yurin.

***

Usia kehamilan Yurin kini mulai menginjak bulan terakhir yaitu 9 bulan. Eunhyuk dan Yurin mulai tak sabar dengan kelahiran anak mereka itu. Berbagai persiapan mereka lakukan sambil menanti bayi mereka. Dimulai membeli baju bayi, tempat tidur bayi, tempat makannya, dan juga mainan untuk anak mereka nanti. Hal itu terasa lebih menyenangkan apalagi perubahan sikap Yurin pada Eunhyuk menjadi lebih baik. Mereka jadi sering bercanda dan tak ada lagi suasana yang dingin diantara mereka. Mereka sudah seperti pasangan yang saling mencintai.

Yurin dan Eunhyuk sering sekali menghabiskan waktu bersama setelah Eunhyuk meminta cuti dari kantornya. Mereka biasanya mengisi waktu untuk berlatih caranya mengurus bayi. Ternyata Yurin dan Eunhyuk juga baru sadar betapa banyaknya hal yang mereka harus lakukan dalam merawat bayi seperti memandikannya, memakainya popok, membuat susu, dan masih banyak lagi. Tapi mereka mempelajarinya dengan sangat serius dan penuh kesenangan.

Di suatu malam. Yurin dan Eunhyuk hendak tidur. Eunhyuk sedang membersihkan tempat tidur Yurin dulu sebelum nanti dipakai. Sementara Yurin terlihat sedang meminum susu untuk ibu hamil. Setelah semuanya selesai, Yurin dengan hati-hati duduk di atas tempat tidur.

“selamat tidur ..” ucap Eunhyuk membuat Yurin tertawa kecil.
“selamat tidur juga, Eunhyuk-ah ..”

Eunhyuk tersenyum lalu mengusap perut Yurin yang besar itu. Tiba-tiba ia merasakan suatu gerakan kecil dari dalamnya dan itu dirasakan juga oleh Yurin.

“Bayinya bergerak..” kata Eunhyuk sumringah.
“kau juga merasakannya? Hh .. tapi sakit sekali. Sepertinya dia sedang menendang-nendang di dalam” kata Yurin meringis.
“jinja? Hey .. anak appa yang baik, jangan nakal. Lihat ibumu kesakitan ..” kata Eunhyuk di depan perut Yurin.
“dia tak akan mengerti perkataanmu” kata Yurin sambil mengusap perutnya.
“benar juga .. ya sudah .. tidurlah yang nyenyak.” Kata Eunhyuk pada Yurin.

Yurin melihat Eunhyuk melangkah ke tempat tidurnya yang sudah tergelar di lantai. Tiba-tiba terpikir sesuatu di otak Yurin.

“Eunhyuk-ah ..” panggil Yurin.
“nde?” Eunhyuk menoleh ke rah Yurin
“maukah kau tidur di sampingku malam ini? Sepertinya anak ini ingin tidur di dekat appanya” kata Yurin terlihat ragu.

Eunhyuk berpikir sebentar namun ia mengangguk walapun sebenarnya ia pun tak sangka Yurin akan memintanya untuk tidur bersama. Akhitnya Eunhyuk naik ke tempat tidur Yurin. Ia membantu Yurin dahulu untuk berbaring. Setelah itu ia berbaring di samping Yurin. Mereka saling berhadapan. Kemudian Eunhyuk menyelimutinya dan Yurin dengan sebuah selimut yang cukup untuk mereka berdua.

Mereka saling menatap dan tersenyum. Tiba-tiba Eunhyuk mendekatkan wajahnya pada Yurin. Ia mengecup dengan lembut dahi Yurin. Hal itu cukup membuat Yurin terkejut tapi dalam hatinya ia cukup bahagia.

“sekarang tidurlah ..” kata Eunhyuk.

Yurin mengangguk dan menutup matanya. Mereka pun tertidur. Tangan Eunhyuk melingkar di pinggang Yurin untuk memeluk yeoja itu.

***

“EUNHYUK-AH ... APPOOO ....” ringis Yurin sambil memegangi perutnya.

Eunhyuk berlari bersama beberapa dokter dan perawat sambil mendorong Yurin yang ada di sebuah tempat tidur pasien menuju ke ruang persalinan. Tadi pagi Yurin mengeluh sakit pada perutnya. Mungkin ini sudah waktunya bagi Yurin untuk melahirkan. Terlihat wajah Eunhyuk sangat khawatir melihat Yurin yang terus saja meringis kesakitan dengan tubuh yang penuh keringat. Sesampainya di depan ruang persalinan, Eunhyuk ikut masuk ke dalam untuk mendampingi Yurin dan memberinya semangat.

“Dorong ... Tarik napas ...” perintah dokter.

Tangan kanan Yurin memegang tangan Eunhyuk sementara tangan kirinya sibuk memukul-mukul tembok yang ada di dekatnya untuk mengalihkan rasa sakit yang amat luar biasa. Eunhyuk terus memberi semangat pada Yurin dengan ikut melakukan arahan dokter. Yurin terus menatap Eunhyuk dan mengikuti apa yang dilakukan Eunhyuk saat ini.

“Eunhyuk appo ..”
“kau bisa Yurin-ah .. kajja ! Aku tahu kau yeoja yang kuat ..” kata Eunhyuk.
“Sakit sekali” ringis Yurin.
“Yurin jangan memukul tembok! Tanganmu bisa sakit .. ayo kalau perlu pukul saja aku atau jambak rambutku saja. Tumpahkan rasa sakitmu padaku.. palli” kata Eunhyuk.

Eunhyuk membungkukan tubuhnya agar mudah dicapai Yurin. Yurin hanya menatap Eunhyuk ragu. Perlahan tangannya menyentuh punggung Eunhyuk.

“Ayo .. bayinya sudah mulai terlihat” kata Dokter.

Yurin memukul tubuh Eunhyuk sambil terus berusaha melahirkan bayi itu. Pukulannya sangat keras, bahkan ia menjambak rambut Eunhyuk begitu kencang sehingga Eunhyuk harus menahan rasa sakitnya. Yurin terus melakukan itu sambil menggerutu kesal dan menangis.

“ini semua karenamu ... Aku kesal padamu yang telah melakukan ini padaku. Mimpi-mimpiku hilang karena ulahmu. Aku benci kau, Eunhyuk-ah ..”
“teruslah mengatakan itu Yurin-ah jika itu membuatmu lebih baik” kata Eunhyuk dengan senyuman miris.

Yurin terus mendorong agar bayi itu segera keluar. Beberapa kali ia menarik nafas dan mendorong kuat. Saat itu tangannya mencubit dengan keras tubuh Eunhyuk. Eunhyuk pun harus terus bisa menahannya. Tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi pun memenuhi ruangan persalinan. Akhirnya Yurin berhasil melahirkan anaknya ...

***

“hhh .. appo ..” ringis Eunhyuk sambil memegangi tangan dan punggung yang diserang Yurin tadi.

Memang rasanya sangat sakit. Tapi ini membuatnya lebih baik. Eunhyuk melihat kearah seorang suster yang masuk sambil membawa seorang bayi mungil ke samping Yurin. Ia pun menghampiri Yurin untuk melihat bayinya juga.

Yurin bergeser sedikit untuk memberi ruang pada bayinya tidur di sampingnya. Ia tersenyum melihat wajah imut dan lucu dari bayinya begitu sangat menggemaskan. Eunhyuk yang berdiri di samping bayinya pun terlihat sangat bahagia. Bayinya sehat dan sangat cantik seperti ibunya.

“Dia sepertimu. Yurin-ah ..”
“ne .. Omo !!” Yurin terkejut
“wae??”

Yurin melihat ke arah lengan Eunhyuk yang begitu penuh warna merah bahkan ada yang terluka. Ia tak sadar bahwa kelakuannya tadi membuat Eunhyuk seperti ini.

“pasti itu sakit. Mianhae ..” ucap Yurin menyesal.
“gwaenchana ... Lebih sakit dirimu, hanya seperti ini sih kecil untukku. Hehe” Eunhyuk tertawa bangga.

Yurin hanya menatap Eunhyuk dengan senyuman kecilnya.

***

Kini di rumah telah hadir seorang anggota keluarga yang baru yaitu Lee Taerin, anak dari Yurin dan Eunhyuk. Tentu dengan kehadiran Taerin menambah keharmonisan antara Eunhyuk dan Yurin. Apalagi setiap waktu mereka habiskan bersama untuk mengurus bayi perempuan mereka yang sangat mereka sayangi itu. Walaupun sulit tapi ini sangat menyenangkan bagi mereka.

Banyak hal yang dilakukan sehingga membuat suasana rumah begitu sangat ramai. Ya.. pengalaman mereka yang amat sedikit mengurusi bayi tentu menyulitkan mereka. Untunglah mereka telah berlatih sebelumnya sehingga mereka tak begitu tak tahu harus melakukan apa. Hal yang paling membuat mereka bahagia adalah saat Taerin memperlihatkan sebuah peningkatan. Seperti tertawa, merangkak bahkan berjalan. Mereka selalu membuat video dukumentasi jika Taerin mengalami perkembangan itu.

“ayo bilang ‘mama’.” Perintah Yurin sambil terus mengeja kata ‘mama’
“mam-ma” ucap Taerin

Yurin terlihat senang. Begitu pun Eunhyuk yang sedang mengamera Taerin saat mengucapkannya.

“sekarang katakan, Ap-pa ...” kata Yurin.

Namun Taerin menangis. Itu membuat Yurin dan Eunhyuk terkejut

“wae??” tanya Eunhyuk tak mengerti.
“sepertinya dia tak mau memanggilmu appa” kata Yurin tertawa.
“aisshh .. kajja bilang appa” pinta Eunhyuk manja.

Namun tangisan Taerin semakin keras.

***

Taerin kini sudah berumur satu tahun. Ia sudah mulai bisa berjalan dan sedikit bisa berlari. Terkadang Eunhyuk dan Yurin berjalan-jalan mengajaknya ke suatu taman agar Taerin melihat pemandangan yang indah. Selain itu mereka juga membawa Taerin ke kebun binatang sambil melihat satwa-satwa. Hal ini membuat Taerin sangat senang.

Tok..tok..tok..

Yurin yang sedang menggendong Taerin memberikannya dahulu pada Eunhyuk yang sedang makan. Yurin berjalan menghampiri pintu dan membuka pintu itu. Namun saat ia melihat siapa yang datang, ia cukup terkejut.

“Taemin .. ??”

Taemin tersenyum pada Yurin. Ia langsung memeluk Yurin untuk menghilangkan rasa rindunya pada yeoja itu setelah dua tahun tak bertemu. Ia mendekap Yurin dengan hangat dan sangat bahagia. Namun terlihat wajah sedih pada Yurin.

“bogoshipo, chagiya .. apa kau merindukanku juga?” tanya Taemin.
“kau sudah pulang? Kapan?” tanya Yurin.
“baru saja. Aku langsung mengunjungimu kesini” kata Taemin.

Yurin hanya diam mendengarnya. Bagaimana ini? Selama ini Yurin belum memikirkan bagaimana caranya menjelaskan pada Taemin jika ia sudah menikah dengan Eunhyuk. Ia sangat bingung, apalagi sudah ada Taerin. Taemin pasti terkejut mendengar hal ini. Perlahan Yurin melepaskan Taemin darinya. Hal itu membuat Taemin sedikit bingung. Bahkan Yurin tadi tak membalas pelukannya.

“kau kenapa eoh?” tanya Taemin.
“Mianhae .. aku tak bisa ..” Yurin menggeleng lemah
“mwo?”
“aku ... aku sudah menikah dan punya anak, Taemin-ah.. Mianhae ..” kata Yurin sambil menunduk.

Taemin terdiam mendengar mendengar perkataan Yurin padanya. Ia menatap Yurin nanar namun sebuah senyuman muncul. Sementara Yurin sedikit mendongakkan wajahnya melihat reaksi Taemin mendengar pengakuannya. Ia sedikit takut Taemin akan marah padanya. Tapi saat melihat senyuman di wajah Taemin ia jadi bingung.

“Taemin-ah ..”
“arra .. aku tahu tentang keadaanmu itu. Karena itulah aku kesini” kata Taemin.
“nde?” Yurin mengerutkan alis.
“akulah ayah dari anakmu, Yurin-ah ..” kata Taemin.

DEG ... Mata Yurin membulat mendengar perkataan Taemin itu. Appa dari Taerin? Apa maksudnya? Tiba-tiba dari belakang Yurin muncul Eunhyuk sambil menggendong Taerin. Ia ingin tahu siapa yang datang karena itu ia menyusul Yurin. Namun setelah ia melihat Taemin ia terkejut.

“Taemin..” ucap Eunhyuk

Yurin menoleh ke arah Eunhyuk. Matanya sedikit berkaca-kaca. Eunhyuk menoleh ke arah Yurin. Ia menangkap sesuatu pasti telah dikatakan Taemin pada Yurin karena Yurin terlihat sangat shock sekali.

“Tolong jelaskan padaku semuanya , Eunhyuk-ah .. Ada apa ini sebenarnya??” pinta Yurin.

Eunhyuk menghela nafas berat. Ia sedikit menekuk wajah

***

__ FLASHBACK ON__

Eunhyuk memegang tangan Yurin. Dan wajahnya mendekat ke arah wajah Yurin. Saat ia hendak mencium bibir yeoja itu, ia segera menjauhkannya kembali. Ia tak boleh melakukan itu apalagi Yurin adalah kekasih dari Taemin, temannya sendiri.

Eunhyuk keluar dari rumah Yurin. Kedua tangannya di masukan ke dalam saku jaketnya karena malam itu begitu dingin. Namun terdengar suara mobil berhenti di depan rumah Yurin. Eunhyuk melihat mobil itu dan seseorang keluar dari mobil dengan keadaan yang mabuk berat.

“bukankah itu Taemin?”

Taemin berjalan menghampiri Eunhyuk. Ia sedikit tersenyum sinis pada Eunhyuk lalu memasuki rumah. Eunhyuk cukup khawatir dengan keadaan Taemin yang seperti itu. Bagaimana jika terjadi sesuatu? Eunhyuk pun memutuskan kembali masuk ke dalam rumah Yurin. Saat ia sampai di kamar Yurin, ia terkejut melihat Taemin menampar Yurin karena Yurin memberontak kepadanya. Yurin pun pingsan. Karena tak terima dengan perlakuan Taemin pada Yurin, akhirnya Eunhyuk segera menoleng Yurin dengan menghajar Taemin sekuat tenaga. Namun Taemin dalam keadaan mabuk jauh lebih kuat dibanding Eunhyuk. Ia dengan mudah membalas pukulan Eunhyuk terhadapnya. Taemin mengeluarkan pisau yang ia simpan di saku belakang celananya.

BLUSH .. pisau itu tertancap tepat di perut Eunhyuk. Tangan Eunhyuk merasakan darah di perutnya. Ia pun ambruk ke lantai dengan keadaan yang masih setengah sadar dan menahan sakit.

“Kumohon Taemin jangan lakukan itu ..” rintih Eunhyuk.

Taemin hanya tersenyum sinis pada Eunhyuk yang sudah tak bisa melawannya lagi. Ia lalu berbalik menghampiri Yurin. Sementara Eunhyuk yang masih lemah di lantai langsung mengambil handphone di saku celananya. Ia lalu menelpon seseorang.

“kumohon tolong aku, aku ada di rumah Yurin sekarang”

***

Eunhyuk terbangun dan ia sedang berada di rumah sakit. Perutnya yang terbalut perban masih terasa sakit. Onew, teman Eunhyuk segera menghampiri setelah menyadari Eunhyuk telah sadar. Ia tersenyum lega.

“gwenchana?” tanya Onew.
“apa yang terjadi?” tanya Eunhyuk.
“kau menelponku dan saat aku datang ke rumah Yurin, kulihat hanya ada kau dan Yurin. Kau sudah dalam keadaan tertusuk pisau dan Yurin ..” ucap Onew tercekat.
“aku ingat ..”
“aku langsung menghapus darahmu di lantai. Tapi apa yang kau lakukan saat itu? Siapa yang menusukmu dengan pisau? Dan Yurin, kenapa dia dalam keadaan seperti itu?” tanya Onew sedikit ragu.

Namun Eunhyuk malah menangis dan itu semakin membuat Onew bingung. Rasa penyesalan begitu memenihi pikiran dan hati Eunhyuk. Ia merasa sangat bersalah.

“aku tak bisa menjaganya, Onew-ah .. aku tak bisa melindungi Yurin..” isak Eunhyuk.
“apa maksudmu?? ada apa??” tanya Onew lagi
“Eottohkae??”

Onew kini hanya diam. Matanya masih memandang ke arah Eunhyuk yang terus menangis. Mungkin ia harus membiarkan Eunhyuk menangis dahulu sepertinya hal serius terjadi.

***

Sudah 6 hari Eunhyuk berada di rumah sakit. Keadaannya mulai membaik dan ia mulai bisa berjalan lagi. Besok Eunhyuk pun sudah diizinkan untuk pulang. Dan yang paling pertama akan ia lakukan adalah bertemu dengan Yurin untuk mengetahui bagaimana keadaannya.

“Eunhyuk Hyung ..”

Eunhyuk menoleh ke arah suara yang memanggilnya. Saat ia melihat siapa itu, ia memasang wajah yang penuh emosi. Yaa.. dia Taemin. Taemin tersenyum pada Eunhyuk dan ia meletakkan buah-buahan di sebuah meja kecil.

“aku baru tahu kau sakit. Jadi aku baru datang menjengukmu”
“kau tak ingat?” tanya Eunhyuk mengerutkan alis.
“tak ingat? tak ingat apa? Oh iya.. aku tak mengerti dengan sikap Yurin akhir-akhir ini. Wajahnya pucat, kurus, dan ia sering mual-mual. Kau tahu dia kenapa?” tanya Taemin.

Eunhyuk berjalan cepat ke arah Taemin. Ia lalu meraih kerah baju Taemin dengan wajah yang marah.

“KAU YANG MELAKUKAN INI TAEMIN-AH !!!”
“mwo?” tanya Taemin bingung.
“kau sedang mabuk berat saat itu. Kau melakukan itu pada Yurin ! saat aku mencoba menahanmu, kau menusukku dengan pisau !!! kau ingat sekarang apa yang telah kau lakukan ??”

Air mata Eunhyuk kembali mengalir seiring keterkejutan Taemin dengan apa yang dikatakan Eunhyuk padanya. Taemin bersandar dengan lemah di tembok menyadari apa yang telah ia lakukan. Ia mulai ingat semuanya.

“kenapa kau tega sekali pada kekasihmu eoh??” tanya Eunhyuk.
“aku diluar kesadaranku Hyung !!!” kataTemin menyesal.
“lalu bagaimana jika Yurin hamil?”
“mianhae aku tak bisa ..”
“mwo?”
“aku harus ke Washington besok. Jebal jangan katakan aku yang melakukannya hyung” pinta Taemin.

Eunhyuk melongo tak percaya mendengar perkataan Taemin itu. Apa Taemin tak mau bertanggung jawab? BUGH .. Eunhyuk meninju wajah Taemin dengan satu pukulan yang sangat keras. Ia benar-benar marah pada Taemin kali ini. Betapa tega namja itu pada Yurin ..

“kau menyakiti orang yang kucintai .. Pergilah jangan muncul lagi di depanku!”

__FLASHBACK OFF__

Yurin terdiam setelah mendengar penjelasan Eunhyuk dan Taemin. Ia menarik nafas panjang untuk menenangkan hati dan pikirannya saat ini yang begitu sangat tak pernah ia sangka akan seperti ini. Kenapa mereka dengan mudah sekali mempermainkannya?

“apa kalian puas membuatku seperti ini?” tanya Yurin mulai menangis.
“mianhae .. aku tak bermaksud melakukannya” ucap Taemin menyesal.
“Ya sudah .. kau sudah tahu kan siapa ayah dari Taerin? Bukankah itu bagus. Kau mencintai Taemin dan kau bisa bersatu kembali dengannya. Aku .. akan segera pergi dari rumah ini” kata Eunhyuk mencoba terlihat baik-baik saja.

Yurin masih menangis. Sementara Eunhyuk menatap Yurin sebentar lalu pergi ke dalam rumah. Eunhyuk mengemasi barang baju-bajunya ke dalam tas. Sebelum ia pergi, ia menghampiri kamar Taerin dulu. Disana Taerin sedang tidur di tempat tidurnya. Eunhyuk tersenyum melihat wajah dari anak yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri. Tapi tak lama kemudian ia buliran air matanya jatuh.

“hai anakku yang manis. Hari ini appa akan pergi. Eommamu sudah bertemu dengan appamu yang yang sebenarnya. Itu berarti aku bukan appamu lagi. Ahh aku jadi mengerti kenapa kau tak bisa memanggilku appa, pasti karena kau tahu aku bukan appamu kan? Mmm .. apa kau sedih kehilangan aku? Taerin, jadilah anak yang baik dan penurut pada eommamu. Jangan membuatnya sedih. Walaupun kau perempuan, kau harus tetap menjaga eommamu ne? Aku akan tetap menganggapmu sebagai anakku sampai kapanpun. Jika kau merindukanku, kau boleh menelponku. Arra??”

Eunhyuk mencium pipi Taerin pelan agar tak mengganggunya saat tidur. Ia lalu berbalik untuk pergi. Namun Yurin sudah ada di hadapannya.

“ini alasanmu memberi nama Taerin. Taemin Yurin??”

Eunhyuk hanya mengangguk. Hal itu membuat Yurin tersenyum sinis ke arahnya.

“aku tak bisa menyangkal jika aku memang bukan ayahnya,”
“lalu kenapa kau harus mengaku-ngaku? Kenapa kau tak bilang jika Taeminlah yang melakukannya?” tanya Yurin kesal.
“aku tak mau kau membencinya”
“tapi kau membuatku membencimu” kata Yurin.
“Arra .. itu hukumanku karena aku tak bisa menjagamu. Aku minta maaf” ucap Eunhyuk dengan sebuah senyuman kecil di wajahnya.
“lalu kau akan pergi begitu saja .. Dan takkan mempedulikan aku lagi?” tanya Yurin.
“Dimana pun aku berada, aku akan selalu melihatmu Yurin. Aku tetap akan ada untukmu jika kau butuh aku. Aku janji” kata Eunhyuk.
“aku tak butuh dirimu” kata Yurin
“ne .. kau kan sekarang punya Taemin yang akan selalu menjagamu. Aku yakin dia bisa melindungimu dengan baik. Baiklah aku pergi sekarang .. annyeong ..”

Eunhyuk melangkah pergi keluar kamar Taerin meninggalkan Yurin yang kembali menangis. Entah apa yang dirasakan Yurin saat itu tapi ia benar-benar tak mau Eunhyuk pergi.

“Yurin-ah .. kuharap saat aku pergi dari kehidupanmu dan kau kembali bersama Taemin, kau tak kan menangis lagi. Aku ingin kau bahagia. Mianhae .. aku tak bermaksud untuk membohongimu, semua kulakukan karena aku mencintaimu. Walaupun kau harus membenciku, aku tak apa. Yang terpenting bagiku adalah kau selalu tersenyum. Semuanya untukmu, Yurin-ah ..” batin Eunhyuk tersenyum kecil.

***

Beberapa hari kemudian ...
Eunhyuk kini bekerja di sebuah toko bunga di Inceon. Ia sudah dua minggu ini pindah dari Seoul. Ya .. sekedar untuk menghibur dirinya dari semua yang terjadi. Meskipun sebenarnya pikirannya terus mengingat pada Yurin dan Taerin. Ia benar-benar merindukan mereka. Jika Eunhyuk merindukan Taerin dan Yurin ia pasti akan memutar video dokumentasi tentang Taerin saat pertumbuhannya. Setiap menonton video di mana terlihat sekali keluarga mereka sangat harmonis, Eunhyuk selalu menangis.

Sekarang Eunhyuk sedang menyiram tanaman yang berada di luar toko. Ia menyiram sambil bersenandung kecil. Terkadang ia ingat pada Taerin jika sedang bersenandung seperti ini. Karena saat Eunhyuk meninabobokan Taerin selalu dengan senandung kecil yang merdu sehingga Taerin tertidur.

“ap-pa..”

Eunhyuk sedikit terdiam mendengar suara itu. Tapi ia segera menggeleng dan melanjutkan aktivitasnya.

“ap-pa ..”

Eunhyuk merasakan seseorang menarik pelan celananya. Eunhyuk pun melihat ke bawah dan ia sangat terkejut melihat anak kecil yang yang ia sangat rindukan ada di hadapannya.

“Taeriiinnnn ......” kata Eunhyuk langsung melepar selang airnya dan menggendong Taerin serta memeluknya.
“aku merindukanmuuu .. dengan siapa kau disini???” tanya Eunhyuk.
“Eunhyuk-ah ..” panggil seseorang tak jauh darinya.

Eunhyuk menoleh ke arah suara itu. Detak jantungnya tiba-tiba berdetak sangat cepat melihat yeoja yang ia cintai juga ada di hadapannya. Apa ia bermimpi sekarang?

“Yurin-ah ..” ucap Eunhyuk.

***

Eunhyuk dan Yurin duduk berdua di suatu taman tak jauh dari toko tempat Eunhyuk bekerja. Yurin terus memandang pemandangan di depannya. Sementara Eunhyuk sibuk mengajak bermain Taerin yang ada di kereta bayi. Eunhyuk ingat kereta ini adalah kereta yang ia belikan untuk Taerin.

“kalian hanya berdua kesini?” tanya Eunhyuk
“ne ..” jawab Yurin
“dimana Taemin?” tanya Eunhyuk lagi
“dia sudah kembali ke Washington” jawab Yurin.
“wae?? Apa dia tetap tak mau bertanggung jawab?” tanya Eunhyuk cukup terkejut.
“aniyo .. aku yang menyuruhnya untuk kembali kesana. Menurutku dia orang pengecut dan aku tak suka orang seperti itu. Perasaanku padanya juga sudah berubah. Aku tak lagi punya perasaan suka padanya. Rasanya setelah kau menjelaskan padaku waktu itu, hanya kekecewaan yang ku rasakan saat melihatnya” jelas Yurin sambil tersenyum.

Eunhyuk menoleh menatap ke arah Yurin. Ia mengerti. Pasti ini sangat menyakitkan baginya.

“begitu ya .. lalu untuk apa kau ke Inceon? Apa kau punya urusan disini?” tanya Eunhyuk mengalihkan pembicaraan.
“Taerin merindukan appanya ..”
“mwo? Maksudmu siapa? Aku?” tanya Eunhyuk tak mengerti
“siapa lagi !”
“kenapa aku? Aku bukan ..”
“sampai kapanpun kau tetap appanya. Walaupun bukan darah dagingmu sendiri tapi kaulah yang tulus menjaganya. Kau berhak jadi appanya, Eunhyuk-ah ..” kata Yurin.

Eunhyuk tersenyum senang mendengarnya.

“lalu bagaimana denganmu?”
“aku ..” Yurin berpikir sebentar. Ia terlihat bingung mau mengatakannya bagaimana. Tapi hatinya terus memaksanya untuk mengatakan ini.
“entahlah .. tapi yang kurasakan justru aku malah terus memikirkanmu. Mianhae karena dulu aku terus membencimu. Bahkan aku tak peduli denganmu. Kau pasti kesal padaku” kata Yurin sambil tertawa kecil
“Yurin ..”
“aku sadar justru akulah yang sangat membutuhkanmu. Jika tak ada kau saat itu aku tak apa yang akan terjadi denganku sekarang. Aku pasti sudah dicemooh orang-orang karena aku hamil di luar nikah. Tapi kau malah datang membantuku meskipun saat itu aku terus menyalahkanmu. Aku minta maaf” kata Yurin menahan rasa sedihnya.
“tidak apa-apa, Yurin-ah .. aku melakukan semuanya untukmu.”
“wae?”
“jujur saja karena sudah lama sekali aku menyukaimu.” ucap Eunhyuk.
“nde?” Yurin cukup terkejut.
“aku tidak memanfaatkan ini untuk membuatmu tetap disisiku. Tapi aku hanya tak ingin kau menangis. Aku benar-benar ingin menjagamu. Dan aku sadar mungkin suatu saat nanti Taemin akan kembali dan saat itulah aku harus melepasmu” jelas Eunhyuk.
Yurin dan Eunhyuk terdiam satu sama lain. Eunhyuk mengaluhkan pandangan ke depan begitu pun dengan Yurin. Kemudian Eunhyuk tersenyum.

“Tapi tak kupungkiri bahwa bersamamu, aku sangat bahagia”
“kau seharusnya tidak melepasku Eunhyuk-ah !” kata Yurin-tiba-tiba.

Eunhyuk menoleh kembali pada Yurin. Apa maksudnya?

“aku bahagia hidup bersamamu. Hampir dua tahun kita bersama dan aku sadar bahwa aku .. aku pun menyayangimu. Memang aneh, tapi aku bahagia saat kau peduli padaku, sabar terhadap sikapku dan aku bahagia kau ada di sisiku. Eunhyuk-ah .. kau membuatku menyukaimu” kata Yurin sambil menatap ke arah Eunhyuk.

Tatapan mereka tentu saling bertemu. Yurin melihat Eunhyuk masih diam tanpa kata sambil terus menatap ke arahnya. Yurin tak tahu apa Eunhyuk terkejut atau apa? Mungkin saja perasaan Eunhyuk terhadapnya mulai berubah.

“kau juga mencintaiku?” tanya Eunhyuk.
“ne .. aku mencintaimu, Eunhyuk-ah” jawab Yurin sambil mengangguk
“apa ini berarti kita bisa bersatu kembali?” tanya Eunhyuk dengan mata yang sedikit berkaca-kaca
“ne .. aku harap aku kau dan Taerin bisa berkumpul seperti dulu. Eunhyuk-ah .. kami butuh kau. Aku tak mau kau pergi” kata Yurin dengan senyumannya.

Eunhyuk tersenyum senang. Tiba-tiba ia mendekap Yurin kepelukannya. Ia memeluk Yurin dengan sangat erat. Begitu pun dengan Yurin ia memeluk namja yang selalu berkorban untuknya. Dan namja itu sudah berhasil merebut hatinya. Ia sangat berterima kasih. Eunhyuk kemudian menggendong Taerin yang ada di kereta ke pangkuannya. Setelah itu, Eunhyuk dan Yurin mencium pipi Taerin bersamaan.

Kebahagian, itulah yang dirasakan Eunhyuk, Yurin dan Taerin. Terutama bagi Eunhyuk saat ini. Ternyata pengorbanannya selama ini berujung pada persatuan cinta mereka. Bukankah memang begitu. Cinta .. ya cinta. Cinta itu tak datang sendiri , tapi cinta datang setelah seorang manusia berusaha mencarinya ..

_______________________THE END__________________________

Tidak ada komentar: