Laman

Rabu, 29 Januari 2014

Fanfiction :: __ Love Planning __ [Oneshoot]

Title                  : Love Planning  
Genre                : Romance, friendship  
Lenght               : ONESHOOT  
Rated                : PG-15  
Cast                  : Park Su Ji
                         Lee Hyuk Jae
                         Kim Soo Yeon
Author               : Erva Fitria  
Facebook           : Erva CK Fitria ( https://www.facebook.com/errvaa  )

FF ini murni karya author. Jika ada kesamaan cerita, tokoh deelel .. mohon maaf yaaa ini hanya kebetulan ^^

WARNING !! TYPO MUNGKIN MASIH BERTEBARAN ..
DONT FORGET RCL ..


Happy Reading ^^


__ Terkadang kau tak tahu apa yang cinta rencanakan untukmu __


Anyyeong namaku adalah Park Su Ji. Umurku 18 tahun dan sekarang sedang menempuh semester pertama di Universitas Seoul. Aku tinggal di Seoul bersama dengan Appaku dan adikku Park Min Ah. Kami adalah keluarga sederhana. Ibuku sudah meninggal saat melahirkan adikku. Aku sempat sedih karena itu. Tapi aku juga tidak bisa menyalahkan Min Ah.

Cukup sudah aku menceritakan tentang keluargaku, sekarang aku akan menceritakan tentang sahabatku. Dia bernama Kim Soo Yeon. Ia sangat cantik dan banyak dikagumi para pria. Tampak anggun dan modis. Tapi saat mengenalnya, betapa ia sangat lucu dan baik hati. Aku pun tak menyangka bisa jadi sahabatnya.

Kembali pada diriku, jujur aku bukan orang yang mudah jatuh cinta. Setiap kali Appaku bertanya apa aku punya orang yang kusukai, pasti aku menjawab tidak ada. Memang belum ada, karena aku belum mau diganggu oleh makhluk menyeramkan namanya ‘cinta’. Tapi akhir ini pandanganku tentang makhluk menyeramkan itu mulai berkurang ketika aku melihat seorang namja. Dia bernama Lee Hyuk Jae. Banyak orang biasa memanggilnya Eunhyuk. Aku tidak tahu kenapa tapi aku suka panggilannya itu.

Awal aku bertemu dengannya saat aku melihat dia membantu seorang nenek menyebrangi jalan. Walaupun itu terlihat biasa tapi aku tak menyangka ketika ia juga mengajak nenek itu untuk makan bersama di salah satu penjual makanan jalanan. Ia juga memberi uang pada nenek-nenek itu. Aku mencoba untuk tak terpesona kepadanya tapi saat aku dan Sooyeon menonton pertandingan basket di kampus, aku melihatnya. DAN DIA TERNYATA SEORANG PEMAIN BASKET DAN SATU FAKULTAS DENGANKU !!! aku pun jadi semakin terpana dibuatnyaaa ..

“SUJIII-YAAAA .... “

Sreettt ..

Kutolehkan kepalaku dengan malas. Mengganggu saja orang sedang santai. Kulihat appa menatapku kesal dengan penampilannya seperti biasa. Memakai celemek dan di tangannya ada spatula. Aku tahu dia pasti sudah beberapa kali memanggilku untuk sarapan pagi.

“Arraseo .. aku akan segera menyusul” kataku malas.
“Palliwa .. adikmu menunggumu turun” perinta Appa.
“ne .. sekarang appa duluan saja kesana. Aku akan kesana secepatnya” kataku.

Appaku pun pergi kembali ke bawah. Aku diam menatap cermin di hadapanku. Kulihat penampilanku yang sudah rapi. Aku siap berangkat ke kampus...

***

Aku turun dari bis. Kini di depanku Gerbang utama kampusku sudah terpampang jelas. Entah kenapa aku merasa sangat bersemangat. Apa mungkin akan ada sesuatu yang terjadi sekarang misalnya teman di kelasku mentraktirku. Ahh .. tidak mungkin. Tapi apapun yang terjadi aku akan mensyukurinya. Aku janji .. hehe ..

BRAAKK ...

Aku menoleh ke arah suara itu dan kulihat ada sebuah mobil yang menabrak sepeda yang menyebrang. Kulihat pemilik sepeda itu meminta maaf pada sang sopir mobil yang marah-marah. Padahal kan yang salah jelas mobil itu. Tapi tunggu .. yang mengendarai sepeda itu kan Eunhyuk. Eunhyuk ??

Aku melihat Eunhyuk berjalan ke pinggir untuk mempersilahkan mobil itu pergi. Sikut dan lututnya terlihat terluka karena ia sedang memakai baju tim basketnya yang hanya selutut dan sesikut itu. Kuputuskan untuk menghampirinya dan menanyakan bagaimana keadaannya.

“kau tak apa ?” tanyaku. Apa pertanyaan ini terdengar bodoh untuk dua orang yang belum pernah berkenalan sebelumnya? Ah .. aku  tak peduli.

Eunhyuk menatapku bingung. Kusadari kami memang belum pernah berkenalan sebelumnya. Tapi bisakah dia tidak menatapku seperti itu? Aku akan menyesal jika dia mengabaikan pertanyaanku begitu saja. Namun tiba-tiba Eunhyuk tersenyum.

“aku tak apa” katanya singkat.

Aku tersenyum lega. Tapi kini perhatianku tertuju pada sikut dan lututnya. Memang terlihat cukup parah.

“aku harus pergi ..” kata Eunhyuk hendak melangkah.
“Changkaman .. biarkan aku mengobatimu dulu. Jika lukamu dibiarkan, bisa infeksi “ cegahku.

Eunhyuk kembali menatapku.

***

“selesai ..” ucapku saat aku berhasil menempelkan plester diatas perban yang menutupi luka di lutut Eunhyuk.

Eunhyuk melihat hasil pengobatanku terhadap lukanya. Ia terlihat senang. Ah .. entah kenapa aku merasa begitu bahagia padahal ia sedang sakit.

“wah .. kau sepertinya sangat berpengalaman sekali mengobati orang lain ?’ tanya Eunhyuk kagum.
“ah .. tidak .. aku hanya belajar dari ibuku dulu. Hehe .. “
“kau cocok jadi seorang dokter. Mungkin lain kali jika kau terluka aku akan memintamu untuk mengobatiku, bagaimana ?”
“nde??” aku terkejut. Apa dia bercanda ??
“haha .. hei ada apa dengan wajahmu?? Tapi terima kasih atas perawatan pada sikut dan lututku. Aku pergi ne ?? gamsahamnida ..”

Eunhyuk meninggalkanku pergi tapi aku masih terpaku di tempat ini. Ada apa denganku ?? aku tahu aku bahagia tapi kenapa aku harus sebahagia ini ? ah Tuhan terima kasih ...

***

Jam pergantian mata kuliah tiba. Aku dan Sooyeon pergi ke kantin untuk mengisi perut sebelum pelajaran selanjutnya dimulai. Sesampainya di sana kami duduk saling berhadapan dan kami pun memesan makanan. Entah apa yang diperlihatkan wajahku saat menunggu pesanan datang, tapi tampaknya Sooyeon merasa curiga dengan sikapku ini.

“kau kenapa eoh ?” tanya sooyeon.
“mwonde?” tanyaku.
“kau terlihat sangat senang. Apa terjadi sesuatu yang aku tak tahu ?” tanya Sooyeon.
“mwo ?? aniyo ..”sangkalku.
“aku tahu kau menyembunyikan sesuatu dariku. Kajja katakan padaku apa itu !!” pinta Sooyeon.
“anii .. tidak terjadi apa-apa lagipula” kataku.
“ya sudah jika begitu ..” Sooyeon menyerah.

Sebenarnya aku ingin menceritakan semuanya pada Sooyeon. Tapi ini belum saatnya. Lagipula belum tentu setelah ini Eunhyuk juga masih mengenalku. Eh .. bukankah dia juga tak tahu namaku? Aisshh .. tidak ada harapan bertemu dengannya lagi kalau begitu .. menyebalkan.

***

Aku dan Sooyeon pergi ke lapangan basket untuk melihat beberapa pemain basket berlatih. Aku tidak sabar melihat Eunhyuk di sana. Pasti dia akan sangat keren saat memainkan bola karet yang besar itu. Apalagi tubuhnya yang atletis membuat semua yeoja tertarik padanya. Namun saat kami sampai di lapangan basket dan melihat diantara bangku penonton, aku tak melihat eunhyuk di sana. Apa mungkin dia tidak ikut latihan sekarang ini ? hmm .. padahal aku ingin melihatnya.

“hei .. kau !!”

Aku menoleh ke arah suara itu dan aku terkejut ketika melihat Eunhyuk berdiri di sampingku. Dia ternyata ada disini juga ??

“hei ..” sapaku balik. Semoga aku tidak terlihat gugup sekarang ini.
“sedang apa kau disini ?” tanya Eunhyuk bersahabat.
“aku sedang menonton latihan saja. Bukankah kau juga pemain basket ? kenapa tidak ikut latihan?” tanyaku.
Eunhyuk menggaruk bagian belakang kepalanya padahal tidak gatal. “ne .. tapi kau lihat ini “ Eunhyuk menunjukkanku sikut dan lututnya yang masih di perban. “aku belum sembuh total. Hehe”

Aku mengangguk mengerti. Tiba-tiba saja aku merasakan seseorang menyenggol lenganku pelan dan berkali-kali. Saat kulihat, ternyata aku lupa sedari tadi aku mengabaikan Sooyeon yang sedang memperhatikan ke arah kami.

“ahh .. perkenalkan ini Sooyeon .. Sooyeon ini Eunhyuk” kataku memperkenalkan.
“Annyeong aku Sooyeon.” Kata Sooyeon menjulurkan tangan.
“aku Lee Hyuk Jae panggil saja aku Eunhyuk” Eunhyuk menjabat tangan Sooyeon.

Aku hanya tersenyum melihatnya.

“eh .. bukankah kita juga belum berkenalan ya ??” tanya Eunhyuk padaku.
“ah .. iya. Haha .. aku sampai lupa. Namaku Park Su Ji” aku memperkenalkan diri.
“oh jadi itu namamu .. akan ku ingat namamu. Kebetulan aku ada penyusunan strategi. Aku pergi duluan ne ? sampai jumpa lagi Suji-ssi dan Sooyeon-ssi” salam Eunhyuk.
“annyeong ..” ucapku dan Sooyeon bersamaan.

Eunhyuk pergi dari hadapanku. Aku tersenyum kecil melihatnya. Tapi ada satu kalimat yang ia ucapkan sehingga membuat jantungku terasa mau meledak.

“akan ku ingat namamu ..”

***

“bagaimana kau bisa mengenalnya?” tanya Sooyeon.

Tak habisnya Sooyeon mengajukan pertanyaan itu padaku sejak setelah keluar dari lapangan basket sampai ke kelas sekarang ini. Aku tak menjawab karena menurutku Sooyeon pun tak perlu tahu tentang ini. Lagipula itu hanya pertemuan yang kebetulan saja.

“kami hanya tak sengaja bertemu” kataku singkat dan tidak mengkonotasikan apa-apa agar tak terjadi kesalah pahaman.
“kau yakin ?” tanya Sooyeon. Tapi kalian seperti sudah kenal lama. Apa kalian teman masa kecil atau mungkin kalian berpacaran ?” tanya Sooyeon lagi.

Deg .. rasanya jantungku berdetak lebih cepat setelah mendengarnya. Berpacaran ?? haha .. itu tak mungkin. Haha .. walaupun sebenarnya aku pun ingin -_-

“kau ini berbicara apa .. aku hanya bertemu dengannya 2 kali dengan tadi. Dan itu tidak sengaja. Lagipula sebelumnya aku hanya melihatnya saja saat aku menemanimu menonton pertandingan basket waktu itu .” jelasku.
“ohh .. begitu .. syukurlah ..” kata Sooyeon lega.
“mwo ??” aku menatap bingung dengan kata-katanya itu.
“sebenarnya aku menyukai Eunhyuk sudah lama  ..” ungkap Sooyeon.

MWO ?????? kumohon bilang semua kata-katanya hanya mimpi ..

***

Ini malam terburuk bagiku !!! Sejak pulang kuliah tadi rasanya aku merasa kesal. Hatiku terasa sesak dan aku masih tak percaya dengan apa yang dikatakan Sooyeon. Dia menyukai Eunhyuk?? Tak bisa kuterima. Dia sahabatku dan aku juga tak mungkin menyakiti sahabatku. Lalu aku harus bagaimana ? Lagipula kenapa harus Sooyeon yang menyukai Eunhyuk ?

Berbagai macam pertanyaan itu terus muncul di otakku sehingga aku lelah. Kubaringkan tubuhku di atas kasur empukku. Rasanya semua pikiranku melayang pergi kecuali tentang Eunhyuk dan Sooyeon yang selalu menempel kuat di otakku. Aku berusaha untuk melupakannya untuk melepas penatku sejenak, tapi rasanya sulit sekali.

Tiba terdengar suara handphoneku. Kubaca tulisan di layar Hpku itu. Hmm .. ada telepon dari Sooyeon. Hh ..  Dia menelpon di saat yang kurang tepat.

“yeoboseyo .. “ jawabku.
“Suji-ya .. kau sudah pulang ke rumah dengan selamat ?” tanya Sooyeon.

Entahlah tapi pertanyaan Sooyeon sungguh aneh. Tidak biasanya dia seperti ini. Apa ada sesuatu hal yang ia inginkan ?

“aku sudah sampai di rumah. Ada apa ?? nada bicaramu aneh sekali”
“aku ini sahabatmu.. aku tidak boleh menanyakan tentang keadaanmu sekarang ini?” tanya Sooyeon terdengar kesal tapi gugup.
“ohh .. hehe .. aku hanya merasa ini bukan sooyeon.”
“ah baiklah aku akan jujur padamu” kata Sooyeon mengaku.
“mwo?” tanyaku  bingung. Plinplan sekali.
“aku sebenarnya ingin meminta bantuan padamu” kata Sooyeon.
“bantuan apa ?” tanyaku , tapi aku berdebar. Perasaanku tidak enak.
“jika dilihat-lihat kau dan Eunhyuk sangat akrab. Aku juga ingin bisa dekat dengan dia. Bisakah kau membuat kami dekat?” tanya Sooyeon.

Aku terdiam mendengarnya. Dada ini semakin sesak saja rasanya. Aku harus bagaimana sekarang ?? pilihannya yang harus kupilih adalah tidak membantu sooyeon, tapi Sooyeon akan kecewa atau aku membantu sooyeon tapi hatiku yang justru akan sangat sedih.

“Suji-ya ..?”
“ne ??” aku tersadar dari pikiranku.
“bagaimana ? kau bisa kan membantuku?” tanya Sooyeon.
“Memangnya tidak ada namja lain selain Eunhyuk ? banyak yang lebih keren dari dia” saranku.
“shireo .. sudah lama aku menyukainya. Karena itulah aku menolak semua namja yang ingin jadi namjachinguku. Aku hanya ingin Eunhyuk jadi namjachinguku. Ayolah .. bantu aku. Aku tahu kau sahabatku yang baik” kata Sooyeon manja.

Aku menghela nafas berat. Kutundukkan kepala untuk berpikir sejenak. Oke .. mungkin aku bisa mencari namja lain yang bisa kusukai.

“arraseo ..” kataku setuju.
“jadi kau mau membantuku? Jinjayo ?” tanya Sooyeon
“ne .. tapi aku hanya mendekatkanmu saja. Jika dia tidak mau jangan salahkan aku” syaratku.
“ne .. gomawo... Suji-yaaa ..”

Aku tak tahu apa keputusan ini baik atau tidak. Ah .. sudahlah ..

***

To: Eunhyuk
Eunhyuk-ssi .. bisakah sore ini kau bertemu denganku di perpustakaan ? maaf jika mengganggumu.
Park Suji

Aku diam-diam melihat Eunhyuk membaca surat dariku di lokernya. Aku memang sengaja menulis pesan itu agar dia ke perpustakaan dan bertemu dengan Sooyeon disana. Aishh .. kenapa aku merasa sedih sekali?

“bagaimana ?” tanya Sooyeon tiba-tiba muncul di belakangku.
“aishh .. kau membuatku terkejut saja. Dia sudah membacanya. Kau tunggu saja sore ini di perpustakaan. Sepertinya dia akan datang.” Kataku sedikit malas.
“ahh .. kau memang sahabatku yang baik.” Kata Sooyeon ikut mengintip Eunhyuk yang sedang membereskan barang-barang di lokernya.
“aku akan membantunya ahh ..” kata Sooyeon
“mwo ?” tanyaku kaget
“diam saja disitu ..”

Kulihat Sooyeon menghampiri Eunhyuk. Aku tak bisa mendengar jelas apa yang mereka bicarakan tapi kulihat Eunhyuk terlihat senang dan Sooyeon pun membantu Eunhyuk membereskan barang-barang di loker itu. Kualihkan pandanganku dan pergi segera. Aku tak bisa menahan rasa sesak ini. Ya Tuhan apa benar pilihan yang kuambil ini?

***

Sore ini mendung .. aku diam di kamar dengan perasaan yang tidak tentu. Rasanya risau sekali seperti ada hal yang aku takutkan. Mungkin karena aku memikirkan Sooyeon yang sore ini bertemu dengan Eunhyuk di kampus. Bagaimana ya mereka sekarang. Apa mereka sedang bercanda bersama? Apa ada tatapan mata yang bisa saja membuat mereka saling jatuh cinta. Ahh .. aku tak berpengalaman soal cinta, pantas saja rasanya sesakit ini.

Apa yang harus aku lakukan? Aku tak mungkin diam saja disini dan tak tahu apa yang terjadi diantara mereka. Tadinya sebelum aku pulang ke rumah aku ingin melihat apa yang mereka lakukan, tapi Sooyeon menyuruhku untuk pulang. Dan bodohnya aku menurut saja. Aku menyesal ..

Aku pun memutuskan untuk pergi lagi ke kampus dan melihat apa yang sedang terjadi sekarang ini. Aku berlari keluar rumah dan mencari sebuah bus menuju ke kampus. Tapi jalanan sedang sepi. Akan sangat lama jika menunggu bus datang. Kuputuskan untuk berlari saja menuju kampus. Aku sesekali berhenti di tengah jalan ketika muncul di otakku bahwa yang kulakukan ini adalah hal yang bodoh. Tapi sepertinya rasa ingin tahuku lebih besar dari semuanya. Kuteruskan langkahku menuju ke kampus yang masih cukup jauh. Tiba-tiba BYURRR ... Hujan turun sangat deras. Aku harus mencari tempat berlindung dan kulihat ada sebuah halte bis di depan sana.

Aku meneduh di halte bis yang hanya aku sendiri disini. Tubuhku basah dan rasanya dingin sekali. Hujan pun malah semakin deras saja. Ah .. sepertinya aku harus menunggu. Tiba-tiba handphoneku berbunyi. Saat kubuka ternyata ada telpon dari Sooyeon.

“yeoboseyo ..” jawabku.
“Suji-ya .. rencana kita berjalan sukses . tadi aku sudah mengobrol banyak dengan Eunhyuk. Aku senang sekali.” Kata sooyeon.
“oh begitu .. baguslah ..” kataku terdengar senang walaupun hatiku sakit sekali. Yaa setidaknya aku membahagiakan temanku.
“kau sedang ada dimana ?’ tanya Sooyeon.
“aku terjebak hujan. Sedang di halte sekarang”
“oh .. kau mau kemana memang?”
“a.aakuu ...  habis dari toko roti” kataku bohong. Tidak mungkin kan jika kubilang aku sedang menuju ke kampus untuk mengetahui apa yang dia dan eunhyuk lakukan.
“oh .. begitu ..”

Aku mendengar ocehan dari Sooyeon di telpon. Sampai seseorang memakai sepeda datang ke halte bis yang sama denganku saat ini. Dia juga sepertinya sedang meneduh. Tapi itu kan .. Eunhyuk ?? Oh My God .. Eunhyuk menatap ke arahku dan aku segera memalingkan wajah seolah tak menyadari keberadaan Eunhyuk. Kuharap juga eunhyuk tidak sadar kalau aku juga disini.

“Suji ?” eunhyuk memanggilku ragu.

Aku menoleh perlahan ke arah Eunhyuk. Biarlah sudah terlanjur ini. Tapi tak sadar aku telah memutuskan telpon dari Sooyeon.

“Eunhyuk-ssi ?” kataku pura-pura sadar.
“kau disini rupanya .. Kau tahu aku menunggumu tadi di perpus ..”
“untuk apa ??” tanyaku bingung.
“bukankah ada hal yang ingin kau bicarakan denganku di perpus. Kau kan yang mengirim surat di lokerku?” tanya Eunhyuk.

Oh iya ,, kenapa aku bisa lupa begini? Bodoh ..

“oh itu .. aku ingat .. mian telah membuatmu menungguku di perpus. Kau pasti kesal” kataku tak enak.
“aniya .. lagipula aku juga bertemu dengan temanmu, jadi aku mengobrol banyak dengannya.”
“jinja?” aku pura-pura menyimak ceritanya.
“ne .. dia sangat lucu dan cukup enak diajak bicara ..” ucap Eunhyuk.

Dia sangat terlihat bahagia. Aku pun hanya bisa tersenyum sekarang ini. Aku tak tahu sekarang harus bagaimana. Sepertinya wajah dan hatiku saling membohongi satu sama lain. Sesak ..

“oh iya .. apa yang ingin kau bicarakan denganku?’ tanya Eunhyuk.
“ohh .. itu .. mm .. bagaimana keadaan lukamu?” tanyaku.
“sudah mulai membaik. Bahkan besok aku sudah boleh latihan kembali dengan tim. Aku senang. Ini berkatmu, Suji-ya .. gomawo ..” ucap Eunhyuk.
“aku hanya membantumu sedikit. Tidak usak berlebihan begitu. Hehe “ kataku malu. Tapi ini cukup menghiburku.
“kau memang telah menyelamatkanku .. sekali lagi terima kasih” kata Eunhyuk.

Aku pun mengangguk  menerima rasa terima kasihnya. Kini aku mengalihkan perhatianku ke depan melihat rintik hujan yang masih jatuh ke bumi. Kapan ini akan berakhir, aku ingin segera pulang ke rumah dan menangis. Tapi saat-saat bersama Eunhyuk seperti ini sangat jarang sekali bisa kudapatkan.

Tapi sepertinya Tuhan mendengar doaku. Hujan mulai berhenti, walaupun masih ada rintik hujan yang menyusul untuk turun. Aku bisa pulang sekarang ..

“wah sudah berhenti. Akhirnya ..” kata eunhyuk.
“ne .. baiklah aku pulang duluan .. anyyeong” salamku langsung bergegas pergi.

Aku berjalan di pinggir jalan tak mempedulikan Eunhyuk menatap aneh ke arahku. Tapi kuusahakan untuk tidak menoleh ke belakang. Aku tak boleh melihatnya. Namun..

Kreet ...

Aku berhenti tiba-tiba tatkala Eunhyuk menghentikan sepedanya di depanku. Dia tersenyum ke arahku sementara aku menatapnya bingung.

“museun illiseo?” tanyaku gugup.
“tidak baik membiarkan seorang yeoja pulang sendiri. Kajja aku antar ..”
“mwo ??”
“kajja .. naiklah ke sepedaku ..” ajak Eunhyuk lagi.

Antar ?? maksudnya naik sepeda begitu? itu artinya aku akan dibonceng oleh Eunhyuk? Ya Tuhaann .. Eottohke ??
Namun tiba-tiba Eunhyuk meraih tanganuku dan membimbingku ke jok belakang yang sudah ada. Aku diam sejenak walaupun akhirnya aku duduk di atas jok itu. Aku gugup sekali.

“kau siap ?” tanya Eunhyuk sambil menoleh ke belakang.
“ne ..” jawabku singkat.
“baiklah berpegangan yang erat .. aku akan ngebut ..” kata Eunhyuk bersiap menyayuh sepedanya.

Aku bingung aku harus memegang kemana agar tidak jatuh. Tapi Eunhyuk tiba-tiba mengayuh sepedanya dengan cepat dan aku hampir terjatuh ke belakang. Untunglah, aku tidak terjatuh karena spontan aku melingkarkan kedua tanganku di tubuh Eunhyuk. Mwo ? apa yang telah aku lakukan ??

“mian ..”kataku malu.  Aku hendak melepaskan tanganku dari tubuhnya, tapi ..
“tak apa .. tetaplah seperti itu .. jika tidak kau akan jatuh ..” kata Eunhyuk.

Aku diam dan akhirnya kuurungkan niatku itu. Tanganku masih meligkar di tubuhnya, dan aku sangat bahagia. Aku tak tahu bagaimana Eunhyuk kepadaku sekarang .. tapi ini adalah pengalaman pertamaku. Aku tak akan melupakannya ..

***

Semenjak hari itu aku dan Eunhyuk sering bertemu baik itu sengaja atau hanya bertemu di jalan saja. Tapi tentu juga dengan Sooyeon yang selalu ada di sampingku. Ia sering memanfaatkan saat itu untuk mengobrol dengan Eunhyuk sehingga aku seperti kambing congek saja disana. Menyebalkan memang tapi aku cukup bahagia melihat mereka berdua terlihat menikmatinya. Apalagi mereka juga terlihat sangat cocok.

Ketika hanya aku yang bertemu dengan Eunhyuk, aku juga sering menceritakan tentang Sooyeon. Ini sebagai bentuk komitmenku terhadap Sooyeon juga. Aku kan sudah berjanji mau mendekatkan Sooyeon dengan Eunhyuk. Yaahh .. aku pun sepertinya sudah mulai terbiasa dengan ini. Bukan berarti juga rasa sukaku pada Eunhyuk telah berakhir, malah aku merasa aku semakin menyukainya.

“Eunhyuk-ah ... malam ini kau ada acara tidak?” tanyaku.
“eobseo .. museun illiseo?” tanya Eunhyuk.
“malam ini Sooyeon membuat pesta kue kecil-kecilan. Ia ingin mengundangmu untuk datang ke rumahnya” kataku.
“hanya aku?” Eunhyuk tampak merasa aneh.
“tentu saja aku juga datang. Sooyeon ingin kau mencoba kuenya. Ini pertama kalinya dia belajar membuat kue” jelasku membujuk Eunhyuk agar mau datang.

Eunhyuk memandang ke arahku sambil berpikir. Aku harap dia mau, kalau tidak Sooyeon pasti akan marah padaku. Kumohon ...

“baiklah .. tapi kau juga harus datang ya ?? kau ini selalu membuat janji tapi kau sendiri yang tidak datang.”
“hehe .. maaf aku kan lupa ..” kataku dengan senyuman kudaku.
“tapi kau sering sekali melakukan itu .. ada apa denganmu sebenarnya eoh ?” tanya Eunhyuk.

Aigoo .. sepertinya Eunhyuk mulai curiga dengan kelakuanku. Bagaimana aku harus menjelaskannya?

“mmm .. OMO .. aku lupa ada kelas sekarang ini. Aku pergi. Annyeong ...” kataku beralasan.

Dengan segera aku pergi dari hadapan Eunhyuk. Lebih baik aku menghindar dari pada jawabanku semakin tidak jelas. Ah .. jadi begini ya hidup dalam suatu kebohongan.

***

To: Park Suji

Hei .. Suji-ya .. kau sudah bisa masuk sekarang. Eunhyuk juga sedari tadi menunggumu
Kim Sooyeon

Aku menghela napas berat setelah membaca pesan singkat itu dari Sooyeon. Sudah satu jam aku duduk di belakang rumah Sooyeon dan membiarkan nyamuk-nyamuk menggerogoti darahku untuk membiarkan Eunhyuk dan Sooyeon berduaan. Eunhyuk juga tak tahu aku sudah datang. Dia tahunya aku terlambat datang.

Aku memasuki rumah Sooyeon melalui pintu depan agar aku terlihat seperti memang baru datang. Kuketuk pintu depan itu tapi setelah menunggu cukup lama tak ada yang membuka pintu. Cleek .. eh tidak dikunci? Mungkin Sooyeon sengaja membiarkanku untuk masuk. Tanpa banyak berpikir lagi aku pun masuk ke dalam rumah itu dan langsung menuju ke dapur. Saat aku datang aku melihat Eunhyuk tengah memakan kue tapi ada sedikit krim yang tertinggal di bibirnya. Sooyeon tertawa melihat Eunhyuk karena seperti  anak kecil dan mencoba membantunya membersihkan krim di bibirnya. Namun setelah bibir Eunhyuk bersih dari krim, tiba-tiba saja Sooyeon memberikan kecupan singkat di bibir Eunhyuk. Aku terkejut hampir mati melihatnya...

“aku suka padamu ..” ucap Sooyeon. Eunhyuk tampak terkejut

Aku mundur beberapa langkah berniat untuk pergi dan tak mengganggu mereka. Namun tiba-tiba aku menyenggol sebuah guci kecil sampai jatuh di lantai sehingga suaranya membuat Eunhyuk dan Sooyeon menoleh bersamaan ke arahku.

“ahaha ... maaf ada sesuatu yang harus ku bawa di rumah. Aku pergi dulu” kataku dengan senyuman yang garing.

Aku segera pergi dari tempat itu. Pergi dengan wajah yang berbeda dari yang kutunjukan tadi. Haruskah aku terus seperti ini setiap saat ? tersenyum padahal aku menangis. Tertawa padahal hatiku terasa sesak. Sampai kapan aku harus seperti ini?

***

Aku duduk di sebuah kursi taman yang panjang. Aku diam disana dan tak lama kemudian aku menangis. Akhirnya airmataku turun di saat aku merasakan puncak rasa sakitku. Pemandangan tadi begitu membuat hancur hatiku dengan sekejap saja.

Aku tahu aku pun tak bisa menyalahkan Eunhyuk atau Sooyeon tentang keadaanku sekarang ini. Mereka bahkan tak tahu aku menyukai Eunhyuk. Aku harus bagaimana?

GREEPP ..

Kurasakan sepasang tangan kekar memelukku dari belakang. Aku sedikit terkejut karena aku begitu mengenal kemeja bagian tangan di depanku. Bukankah ini Eunhyuk? Kenapa dia memelukku?

“Eunhyuk-ssi?”
“Hentikan lelucon ini ..”
“mwonde? Tolong lepaskan .. “ aku memegang tangannya itu mencoba melepaskan tangannya dariku. Tapi tangan itu terus saja melingkar di pundakku.
“Tolong jujur padaku .. apa kau berusaha mendekatkanku dengan Sooyeon?” tanya Eunhyuk.

DEG .. bagaimana dia bisa tahu tentang itu ? lalu aku harus menjawab apa?

“bukan begitu .. aku ..“
“jawab jujur saja ..”
“kalian terlihat cocok lagipula. Jadi tak ada salahnya bukan?” tanyaku.
“tapi aku tak suka kau melakukan itu ..” ucap Eunhyuk

Mwo?? Kenapa nada bicara Eunhyuk terdengar gemetar? Apa yang salah Eunhyuk-ssi?

“waeyo? Kau bilang dia sangat menyenangkan.” Kataku tak mengerti
“walapun begitu bukan berarti aku suka. Aku lebih menyukaimu, Suji-ya .. “ ucap Eunhyuk

DEGG .. apa ini? Eunhyuk justru menyukaiku? Tidak .. aku mungkin hanya salah mendengar saja atau mungkin dia sedang bergurau.

“haha .. kau lucu sekali. Sudahlah sekarang lepaskan tanganmu dariku” kataku berusaha menyangkal apa yang telah aku dengar tadi.
“apa kau tak bisa merasakannya?”

Eunhyuk mengeratkan pelukannya terhadapku dan sekarang aku bisa merasakan detak jantungnya saat ini. Detak jantung itu berderu dengan cepat seperti menandakan bahwa Eunhyuk sedang sangat gugup sekarang. Eunhyuk-ah .. apa kau benar-benar sedang serius?

“aku tak berbohong tentang tadi. Aku benar-benar menyukaimu. Aku juga bahkan bisa mendengar detak jantungmu itu.”ucap Eunhyuk membuat wajahku memerah malu.

Aku tak bisa berkata apa saat ini. Aku hanya diam dan berpikir bagaimana dengan Sooyeon kalau begitu. Aniyaa .. aku tak boleh jadi seorang penghianat.

“kau menyukaiku juga kan ?” tanya Eunhyuk.
“kau ini berbicara apa Eunhyuk-ssi .. ? kumohon lepaskan tanganmu dariku ..”
“aku takkan melepasnya sebelum kau menjawab jujur padaku tentang perasaanmu padaku”
“aku tidak menyukaimu selain teman. Sudah cukup bukan ? sekarang lepaskan tanganmu” jawabku akhirnya. Maaf aku berbohong.
“jinja?” nada bicara Eunhyuk terdengar kecewa.
“ne .. “

Perlahan tangan Eunhyuk mulai terlepas dariku. Aku diam sejenak. Lalu aku beranjak dari tempat dudukku dan melangkah pergi. Namun saat beberapa langkah aku pergi, tiba-tiba Sooyeon berdiri di depanku. Apa dia melihat kejadian tadi?

“Sooyeon-ah .. kau juga ada disini? Sejak kapan?” tanyaku takut
“cukup lama ..” jawabnya dengan tatapan kesal padaku. Dia marah sepertinya .. hhh eottohke?
“kumohon jangan salah paham dulu .. aku dan Eunhyuk tidak ..”
“kau menyukainya?” tanya Sooyeon memotong penjelasanku.
“aniyo .. sepertinya Eunhyuk yang ..”
“jujur padaku !! kau menyukainya kan ??” tanya Sooyeon lagi.

Aku semakin bingung dengan pertanyaan itu. Kumohon hentikan aku tak bisa berpikir sekarang. Tak ada alasan yang bisa aku buat agar aku terhindar dari pertanyaan ini..

“Suji-yaaaa ... “panggil Sooyeon.
“IYAA .. aku menyukai Eunhyuk. Aku menyukainya. Puas ??? Maaf aku mengkhianatimu. Bisakah aku pergi sekarang?” tanyaku sambil menutup mata.

Aku tahu tak hanya ada Sooyeon disini, pasti Eunhyuk juga mendengar perkataanku ini. Aku tak bisa melihat reaksi Sooyeon yang pasti terkejut dan kesal melihatku. Aku memang bukan sahabat yang baik. Aku tahu aku salah. Seharusnya aku tak bersedia membantu Sooyeon jika akhirnya pun begini. Maafkan aku Sooyeon-ah ..

Aku masih dalam posisiku. Aku menunggu respon dari Sooyeon. Aku siap Sooyeon akan menjambak rambutku atau mungkin menampar wajahku. Tapi.. kenapa tidak terjadi apa-apa? Aku pun mencoba melihat apa yang sedang terjadi sebenarnya dan kulihat Sooyeon diam menatapku

“kau tak marah padaku?” tanyaku bingung.

Sooyeon masih menatapku tajam. Aku jadi bingung harus berbuat apa sekarang. Namun tiba-tiba  SOOYEON TERTAWA?? Oke .. aku semakin bingung.

“HAHAHA .. akhirnya kau mengaku jugaaa ..” kata Sooyeon senang.
“mwo?” tanyaku
“ini semua hanya rekayasa agar kau mengaku.” Kata Sooyeon.

Rekayasa ??? Apa maksudnya??

“tapi kan kau menyukai Eunhyuk?” tanyaku masih tak mengerti.
“aku tak mungkin menyukai sepupuku sendiri ..” kata Sooyeon
“sepupu? Jadi Eunhyk sepupumu??” tanyaku kaget. Sooyeon mengangguk

Aku menoleh ke belakang dan kulihat Eunhyuk tersenyum puas. Menyebalkan.

“Aku kesal karena kau tak mau bercerita tentang kau menyukai Eunhyuk. Padahal Eunhyuk juga menyukaimu sudah lama tapi dia juga takut kau akan menolaknya.. karena itulah aku merencanakan semua ini hahaha ..” jelas Sooyeon.
“ya !!!Tega sekali kalian membohongiku .. !!!!!!” kataku kesal sekaligus malu.

Sooyeon hanya tertawa puas dan ia pun memanggil Eunhyuk untuk mendekat. Aku melihat Eunhyuk kini sudah berdiri di sampingku. Aku tak berani menatap wajahnya. Pasti akan sangat memalukan sekali, pabbo ! Kenapa kau tidak menyadarinya ?

“sekarang kalian bicaralah .. aku akan pergi berkeliling, siapa tahu ada seseorang yang cocok denganku. Hehe ..”

Sooyeon melambaikan tangan lalu pergi. Suasana kembali hening kini tinggal aku dan Eunhyuk berdua di taman ini. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan sekarang ini. Aku gugup sekali..
Kuberanikan diriku untuk menoleh ke arah Eunhyuk. Kulihat dia sedang memperhatikanku sambil tersenyum. Dengan segera aku mengalihkan tatapanku seperti semula.

“kenapa kau menatapku seperti itu?” tanyaku kikuk
“kau sangat manis.” Jawab Eunhyuk

Wajahku sepertinya sudah memerah seperti tomat matang sekarang. Jurus-jurus ucapannya ituu ,, kenapa terdengar aneh di telingaku?? Aishh ...

“heii .. jadi bagaimana ?” tanya Eunhyuk.
“apanya?”tanyaku bingung
“apa kita sekarang berpacaran?” tanya Eunhyuk dengan menggoda.
“MWO??” aku terkejut
“kau kan sangat menyukaiku ..”
“ani ...” sangkalku
“aku tahu kau sangat menyukai .. tidak apa-apa aku juga menyukaimu .. hahaha” Eunhyuk tertawa.
“AAAHHH  ... KALIAN MENYEBALKAN !!!” teriakku kesal bercampur malu.

Eunhyuk tertawa dengan puas melihatku kesal. Tapi walaupun aku sedikit tidak terima dengan rencana mereka yang sangat rapi itu, tapi aku bahagia sekarang. Setidaknya aku tahu Eunhyuk pun sudah lama memperhatikanku ..
Untuk Sooyeon terimakasih .. dan
Untuk Eunhyuk .. Aku mencintaimu ..

THE END ____

Tidak ada komentar: