Title : Love Planning
Genre : Romance, friendship
Lenght : ONESHOOT
Rated : PG-15
Cast : Park Su Ji
Lee Hyuk Jae
Kim Soo Yeon
Author : Erva Fitria
Facebook : Erva CK Fitria ( https://www.facebook.com/errvaa )
FF ini murni karya author. Jika ada kesamaan cerita, tokoh deelel .. mohon maaf yaaa ini hanya kebetulan ^^
WARNING !! TYPO MUNGKIN MASIH BERTEBARAN ..
DONT FORGET RCL ..
Happy Reading ^^
__ Terkadang kau tak tahu apa yang cinta rencanakan untukmu __
Anyyeong
namaku adalah Park Su Ji. Umurku 18 tahun dan sekarang sedang menempuh
semester pertama di Universitas Seoul. Aku tinggal di Seoul bersama
dengan Appaku dan adikku Park Min Ah. Kami adalah keluarga sederhana.
Ibuku sudah meninggal saat melahirkan adikku. Aku sempat sedih karena
itu. Tapi aku juga tidak bisa menyalahkan Min Ah.
Cukup
sudah aku menceritakan tentang keluargaku, sekarang aku akan
menceritakan tentang sahabatku. Dia bernama Kim Soo Yeon. Ia sangat
cantik dan banyak dikagumi para pria. Tampak anggun dan modis. Tapi saat
mengenalnya, betapa ia sangat lucu dan baik hati. Aku pun tak menyangka
bisa jadi sahabatnya.
Kembali pada diriku, jujur aku
bukan orang yang mudah jatuh cinta. Setiap kali Appaku bertanya apa aku
punya orang yang kusukai, pasti aku menjawab tidak ada. Memang belum
ada, karena aku belum mau diganggu oleh makhluk menyeramkan namanya
‘cinta’. Tapi akhir ini pandanganku tentang makhluk menyeramkan itu
mulai berkurang ketika aku melihat seorang namja. Dia bernama Lee Hyuk
Jae. Banyak orang biasa memanggilnya Eunhyuk. Aku tidak tahu kenapa tapi
aku suka panggilannya itu.
Awal aku bertemu dengannya
saat aku melihat dia membantu seorang nenek menyebrangi jalan. Walaupun
itu terlihat biasa tapi aku tak menyangka ketika ia juga mengajak nenek
itu untuk makan bersama di salah satu penjual makanan jalanan. Ia juga
memberi uang pada nenek-nenek itu. Aku mencoba untuk tak terpesona
kepadanya tapi saat aku dan Sooyeon menonton pertandingan basket di
kampus, aku melihatnya. DAN DIA TERNYATA SEORANG PEMAIN BASKET DAN SATU
FAKULTAS DENGANKU !!! aku pun jadi semakin terpana dibuatnyaaa ..
“SUJIII-YAAAA .... “
Sreettt ..
Kutolehkan
kepalaku dengan malas. Mengganggu saja orang sedang santai. Kulihat
appa menatapku kesal dengan penampilannya seperti biasa. Memakai celemek
dan di tangannya ada spatula. Aku tahu dia pasti sudah beberapa kali
memanggilku untuk sarapan pagi.
“Arraseo .. aku akan segera menyusul” kataku malas.
“Palliwa .. adikmu menunggumu turun” perinta Appa.
“ne .. sekarang appa duluan saja kesana. Aku akan kesana secepatnya” kataku.
Appaku
pun pergi kembali ke bawah. Aku diam menatap cermin di hadapanku.
Kulihat penampilanku yang sudah rapi. Aku siap berangkat ke kampus...
***
Aku
turun dari bis. Kini di depanku Gerbang utama kampusku sudah terpampang
jelas. Entah kenapa aku merasa sangat bersemangat. Apa mungkin akan ada
sesuatu yang terjadi sekarang misalnya teman di kelasku mentraktirku.
Ahh .. tidak mungkin. Tapi apapun yang terjadi aku akan mensyukurinya.
Aku janji .. hehe ..
BRAAKK ...
Aku menoleh
ke arah suara itu dan kulihat ada sebuah mobil yang menabrak sepeda yang
menyebrang. Kulihat pemilik sepeda itu meminta maaf pada sang sopir
mobil yang marah-marah. Padahal kan yang salah jelas mobil itu. Tapi
tunggu .. yang mengendarai sepeda itu kan Eunhyuk. Eunhyuk ??
Aku
melihat Eunhyuk berjalan ke pinggir untuk mempersilahkan mobil itu
pergi. Sikut dan lututnya terlihat terluka karena ia sedang memakai baju
tim basketnya yang hanya selutut dan sesikut itu. Kuputuskan untuk
menghampirinya dan menanyakan bagaimana keadaannya.
“kau tak apa ?” tanyaku. Apa pertanyaan ini terdengar bodoh untuk dua orang yang belum pernah berkenalan sebelumnya? Ah .. aku tak peduli.
Eunhyuk
menatapku bingung. Kusadari kami memang belum pernah berkenalan
sebelumnya. Tapi bisakah dia tidak menatapku seperti itu? Aku akan
menyesal jika dia mengabaikan pertanyaanku begitu saja. Namun tiba-tiba
Eunhyuk tersenyum.
“aku tak apa” katanya singkat.
Aku tersenyum lega. Tapi kini perhatianku tertuju pada sikut dan lututnya. Memang terlihat cukup parah.
“aku harus pergi ..” kata Eunhyuk hendak melangkah.
“Changkaman .. biarkan aku mengobatimu dulu. Jika lukamu dibiarkan, bisa infeksi “ cegahku.
Eunhyuk kembali menatapku.
***
“selesai ..” ucapku saat aku berhasil menempelkan plester diatas perban yang menutupi luka di lutut Eunhyuk.
Eunhyuk
melihat hasil pengobatanku terhadap lukanya. Ia terlihat senang. Ah ..
entah kenapa aku merasa begitu bahagia padahal ia sedang sakit.
“wah .. kau sepertinya sangat berpengalaman sekali mengobati orang lain ?’ tanya Eunhyuk kagum.
“ah .. tidak .. aku hanya belajar dari ibuku dulu. Hehe .. “
“kau cocok jadi seorang dokter. Mungkin lain kali jika kau terluka aku akan memintamu untuk mengobatiku, bagaimana ?”
“nde??” aku terkejut. Apa dia bercanda ??
“haha .. hei ada apa dengan wajahmu?? Tapi terima kasih atas perawatan pada sikut dan lututku. Aku pergi ne ?? gamsahamnida ..”
Eunhyuk
meninggalkanku pergi tapi aku masih terpaku di tempat ini. Ada apa
denganku ?? aku tahu aku bahagia tapi kenapa aku harus sebahagia ini ?
ah Tuhan terima kasih ...
***
Jam pergantian
mata kuliah tiba. Aku dan Sooyeon pergi ke kantin untuk mengisi perut
sebelum pelajaran selanjutnya dimulai. Sesampainya di sana kami duduk
saling berhadapan dan kami pun memesan makanan. Entah apa yang
diperlihatkan wajahku saat menunggu pesanan datang, tapi tampaknya
Sooyeon merasa curiga dengan sikapku ini.
“kau kenapa eoh ?” tanya sooyeon.
“mwonde?” tanyaku.
“kau terlihat sangat senang. Apa terjadi sesuatu yang aku tak tahu ?” tanya Sooyeon.
“mwo ?? aniyo ..”sangkalku.
“aku tahu kau menyembunyikan sesuatu dariku. Kajja katakan padaku apa itu !!” pinta Sooyeon.
“anii .. tidak terjadi apa-apa lagipula” kataku.
“ya sudah jika begitu ..” Sooyeon menyerah.
Sebenarnya
aku ingin menceritakan semuanya pada Sooyeon. Tapi ini belum saatnya.
Lagipula belum tentu setelah ini Eunhyuk juga masih mengenalku. Eh ..
bukankah dia juga tak tahu namaku? Aisshh .. tidak ada harapan bertemu
dengannya lagi kalau begitu .. menyebalkan.
***
Aku
dan Sooyeon pergi ke lapangan basket untuk melihat beberapa pemain
basket berlatih. Aku tidak sabar melihat Eunhyuk di sana. Pasti dia akan
sangat keren saat memainkan bola karet yang besar itu. Apalagi tubuhnya
yang atletis membuat semua yeoja tertarik padanya. Namun saat kami
sampai di lapangan basket dan melihat diantara bangku penonton, aku tak
melihat eunhyuk di sana. Apa mungkin dia tidak ikut latihan sekarang ini
? hmm .. padahal aku ingin melihatnya.
“hei .. kau !!”
Aku menoleh ke arah suara itu dan aku terkejut ketika melihat Eunhyuk berdiri di sampingku. Dia ternyata ada disini juga ??
“hei ..” sapaku balik. Semoga aku tidak terlihat gugup sekarang ini.
“sedang apa kau disini ?” tanya Eunhyuk bersahabat.
“aku sedang menonton latihan saja. Bukankah kau juga pemain basket ? kenapa tidak ikut latihan?” tanyaku.
Eunhyuk
menggaruk bagian belakang kepalanya padahal tidak gatal. “ne .. tapi
kau lihat ini “ Eunhyuk menunjukkanku sikut dan lututnya yang masih di
perban. “aku belum sembuh total. Hehe”
Aku mengangguk
mengerti. Tiba-tiba saja aku merasakan seseorang menyenggol lenganku
pelan dan berkali-kali. Saat kulihat, ternyata aku lupa sedari tadi aku
mengabaikan Sooyeon yang sedang memperhatikan ke arah kami.
“ahh .. perkenalkan ini Sooyeon .. Sooyeon ini Eunhyuk” kataku memperkenalkan.
“Annyeong aku Sooyeon.” Kata Sooyeon menjulurkan tangan.
“aku Lee Hyuk Jae panggil saja aku Eunhyuk” Eunhyuk menjabat tangan Sooyeon.
Aku hanya tersenyum melihatnya.
“eh .. bukankah kita juga belum berkenalan ya ??” tanya Eunhyuk padaku.
“ah .. iya. Haha .. aku sampai lupa. Namaku Park Su Ji” aku memperkenalkan diri.
“oh
jadi itu namamu .. akan ku ingat namamu. Kebetulan aku ada penyusunan
strategi. Aku pergi duluan ne ? sampai jumpa lagi Suji-ssi dan
Sooyeon-ssi” salam Eunhyuk.
“annyeong ..” ucapku dan Sooyeon bersamaan.
Eunhyuk
pergi dari hadapanku. Aku tersenyum kecil melihatnya. Tapi ada satu
kalimat yang ia ucapkan sehingga membuat jantungku terasa mau meledak.
“akan ku ingat namamu ..”
***
“bagaimana kau bisa mengenalnya?” tanya Sooyeon.
Tak
habisnya Sooyeon mengajukan pertanyaan itu padaku sejak setelah keluar
dari lapangan basket sampai ke kelas sekarang ini. Aku tak menjawab
karena menurutku Sooyeon pun tak perlu tahu tentang ini. Lagipula itu
hanya pertemuan yang kebetulan saja.
“kami hanya tak sengaja bertemu” kataku singkat dan tidak mengkonotasikan apa-apa agar tak terjadi kesalah pahaman.
“kau
yakin ?” tanya Sooyeon. Tapi kalian seperti sudah kenal lama. Apa
kalian teman masa kecil atau mungkin kalian berpacaran ?” tanya Sooyeon
lagi.
Deg .. rasanya jantungku berdetak lebih cepat
setelah mendengarnya. Berpacaran ?? haha .. itu tak mungkin. Haha ..
walaupun sebenarnya aku pun ingin -_-
“kau ini berbicara
apa .. aku hanya bertemu dengannya 2 kali dengan tadi. Dan itu tidak
sengaja. Lagipula sebelumnya aku hanya melihatnya saja saat aku
menemanimu menonton pertandingan basket waktu itu .” jelasku.
“ohh .. begitu .. syukurlah ..” kata Sooyeon lega.
“mwo ??” aku menatap bingung dengan kata-katanya itu.
“sebenarnya aku menyukai Eunhyuk sudah lama ..” ungkap Sooyeon.
MWO ?????? kumohon bilang semua kata-katanya hanya mimpi ..
***
Ini
malam terburuk bagiku !!! Sejak pulang kuliah tadi rasanya aku merasa
kesal. Hatiku terasa sesak dan aku masih tak percaya dengan apa yang
dikatakan Sooyeon. Dia menyukai Eunhyuk?? Tak bisa kuterima. Dia
sahabatku dan aku juga tak mungkin menyakiti sahabatku. Lalu aku harus
bagaimana ? Lagipula kenapa harus Sooyeon yang menyukai Eunhyuk ?
Berbagai
macam pertanyaan itu terus muncul di otakku sehingga aku lelah.
Kubaringkan tubuhku di atas kasur empukku. Rasanya semua pikiranku
melayang pergi kecuali tentang Eunhyuk dan Sooyeon yang selalu menempel
kuat di otakku. Aku berusaha untuk melupakannya untuk melepas penatku
sejenak, tapi rasanya sulit sekali.
Tiba terdengar suara handphoneku. Kubaca tulisan di layar Hpku itu. Hmm .. ada telepon dari Sooyeon. Hh .. Dia menelpon di saat yang kurang tepat.
“yeoboseyo .. “ jawabku.
“Suji-ya .. kau sudah pulang ke rumah dengan selamat ?” tanya Sooyeon.
Entahlah tapi pertanyaan Sooyeon sungguh aneh. Tidak biasanya dia seperti ini. Apa ada sesuatu hal yang ia inginkan ?
“aku sudah sampai di rumah. Ada apa ?? nada bicaramu aneh sekali”
“aku ini sahabatmu.. aku tidak boleh menanyakan tentang keadaanmu sekarang ini?” tanya Sooyeon terdengar kesal tapi gugup.
“ohh .. hehe .. aku hanya merasa ini bukan sooyeon.”
“ah baiklah aku akan jujur padamu” kata Sooyeon mengaku.
“mwo?” tanyaku bingung. Plinplan sekali.
“aku sebenarnya ingin meminta bantuan padamu” kata Sooyeon.
“bantuan apa ?” tanyaku , tapi aku berdebar. Perasaanku tidak enak.
“jika
dilihat-lihat kau dan Eunhyuk sangat akrab. Aku juga ingin bisa dekat
dengan dia. Bisakah kau membuat kami dekat?” tanya Sooyeon.
Aku
terdiam mendengarnya. Dada ini semakin sesak saja rasanya. Aku harus
bagaimana sekarang ?? pilihannya yang harus kupilih adalah tidak
membantu sooyeon, tapi Sooyeon akan kecewa atau aku membantu sooyeon
tapi hatiku yang justru akan sangat sedih.
“Suji-ya ..?”
“ne ??” aku tersadar dari pikiranku.
“bagaimana ? kau bisa kan membantuku?” tanya Sooyeon.
“Memangnya tidak ada namja lain selain Eunhyuk ? banyak yang lebih keren dari dia” saranku.
“shireo
.. sudah lama aku menyukainya. Karena itulah aku menolak semua namja
yang ingin jadi namjachinguku. Aku hanya ingin Eunhyuk jadi
namjachinguku. Ayolah .. bantu aku. Aku tahu kau sahabatku yang baik”
kata Sooyeon manja.
Aku menghela nafas berat. Kutundukkan
kepala untuk berpikir sejenak. Oke .. mungkin aku bisa mencari namja
lain yang bisa kusukai.
“arraseo ..” kataku setuju.
“jadi kau mau membantuku? Jinjayo ?” tanya Sooyeon
“ne .. tapi aku hanya mendekatkanmu saja. Jika dia tidak mau jangan salahkan aku” syaratku.
“ne .. gomawo... Suji-yaaa ..”
Aku tak tahu apa keputusan ini baik atau tidak. Ah .. sudahlah ..
***
To: Eunhyuk
Eunhyuk-ssi .. bisakah sore ini kau bertemu denganku di perpustakaan ? maaf jika mengganggumu.
Park Suji
Aku
diam-diam melihat Eunhyuk membaca surat dariku di lokernya. Aku memang
sengaja menulis pesan itu agar dia ke perpustakaan dan bertemu dengan
Sooyeon disana. Aishh .. kenapa aku merasa sedih sekali?
“bagaimana ?” tanya Sooyeon tiba-tiba muncul di belakangku.
“aishh
.. kau membuatku terkejut saja. Dia sudah membacanya. Kau tunggu saja
sore ini di perpustakaan. Sepertinya dia akan datang.” Kataku sedikit
malas.
“ahh .. kau memang sahabatku yang baik.” Kata Sooyeon ikut mengintip Eunhyuk yang sedang membereskan barang-barang di lokernya.
“aku akan membantunya ahh ..” kata Sooyeon
“mwo ?” tanyaku kaget
“diam saja disitu ..”
Kulihat
Sooyeon menghampiri Eunhyuk. Aku tak bisa mendengar jelas apa yang
mereka bicarakan tapi kulihat Eunhyuk terlihat senang dan Sooyeon pun
membantu Eunhyuk membereskan barang-barang di loker itu. Kualihkan
pandanganku dan pergi segera. Aku tak bisa menahan rasa sesak ini. Ya
Tuhan apa benar pilihan yang kuambil ini?
***
Sore
ini mendung .. aku diam di kamar dengan perasaan yang tidak tentu.
Rasanya risau sekali seperti ada hal yang aku takutkan. Mungkin karena
aku memikirkan Sooyeon yang sore ini bertemu dengan Eunhyuk di kampus.
Bagaimana ya mereka sekarang. Apa mereka sedang bercanda bersama? Apa
ada tatapan mata yang bisa saja membuat mereka saling jatuh cinta. Ahh
.. aku tak berpengalaman soal cinta, pantas saja rasanya sesakit ini.
Apa
yang harus aku lakukan? Aku tak mungkin diam saja disini dan tak tahu
apa yang terjadi diantara mereka. Tadinya sebelum aku pulang ke rumah
aku ingin melihat apa yang mereka lakukan, tapi Sooyeon menyuruhku untuk
pulang. Dan bodohnya aku menurut saja. Aku menyesal ..
Aku
pun memutuskan untuk pergi lagi ke kampus dan melihat apa yang sedang
terjadi sekarang ini. Aku berlari keluar rumah dan mencari sebuah bus
menuju ke kampus. Tapi jalanan sedang sepi. Akan sangat lama jika
menunggu bus datang. Kuputuskan untuk berlari saja menuju kampus. Aku
sesekali berhenti di tengah jalan ketika muncul di otakku bahwa yang
kulakukan ini adalah hal yang bodoh. Tapi sepertinya rasa ingin tahuku
lebih besar dari semuanya. Kuteruskan langkahku menuju ke kampus yang
masih cukup jauh. Tiba-tiba BYURRR ... Hujan turun sangat deras. Aku
harus mencari tempat berlindung dan kulihat ada sebuah halte bis di
depan sana.
Aku meneduh di halte bis yang hanya aku
sendiri disini. Tubuhku basah dan rasanya dingin sekali. Hujan pun malah
semakin deras saja. Ah .. sepertinya aku harus menunggu. Tiba-tiba
handphoneku berbunyi. Saat kubuka ternyata ada telpon dari Sooyeon.
“yeoboseyo ..” jawabku.
“Suji-ya .. rencana kita berjalan sukses . tadi aku sudah mengobrol banyak dengan Eunhyuk. Aku senang sekali.” Kata sooyeon.
“oh begitu .. baguslah ..” kataku terdengar senang walaupun hatiku sakit sekali. Yaa setidaknya aku membahagiakan temanku.
“kau sedang ada dimana ?’ tanya Sooyeon.
“aku terjebak hujan. Sedang di halte sekarang”
“oh .. kau mau kemana memang?”
“a.aakuu ... habis
dari toko roti” kataku bohong. Tidak mungkin kan jika kubilang aku
sedang menuju ke kampus untuk mengetahui apa yang dia dan eunhyuk
lakukan.
“oh .. begitu ..”
Aku mendengar ocehan dari
Sooyeon di telpon. Sampai seseorang memakai sepeda datang ke halte bis
yang sama denganku saat ini. Dia juga sepertinya sedang meneduh. Tapi
itu kan .. Eunhyuk ?? Oh My God .. Eunhyuk menatap ke arahku dan aku
segera memalingkan wajah seolah tak menyadari keberadaan Eunhyuk.
Kuharap juga eunhyuk tidak sadar kalau aku juga disini.
“Suji ?” eunhyuk memanggilku ragu.
Aku menoleh perlahan ke arah Eunhyuk. Biarlah sudah terlanjur ini. Tapi tak sadar aku telah memutuskan telpon dari Sooyeon.
“Eunhyuk-ssi ?” kataku pura-pura sadar.
“kau disini rupanya .. Kau tahu aku menunggumu tadi di perpus ..”
“untuk apa ??” tanyaku bingung.
“bukankah ada hal yang ingin kau bicarakan denganku di perpus. Kau kan yang mengirim surat di lokerku?” tanya Eunhyuk.
Oh iya ,, kenapa aku bisa lupa begini? Bodoh ..
“oh itu .. aku ingat .. mian telah membuatmu menungguku di perpus. Kau pasti kesal” kataku tak enak.
“aniya .. lagipula aku juga bertemu dengan temanmu, jadi aku mengobrol banyak dengannya.”
“jinja?” aku pura-pura menyimak ceritanya.
“ne .. dia sangat lucu dan cukup enak diajak bicara ..” ucap Eunhyuk.
Dia
sangat terlihat bahagia. Aku pun hanya bisa tersenyum sekarang ini. Aku
tak tahu sekarang harus bagaimana. Sepertinya wajah dan hatiku saling
membohongi satu sama lain. Sesak ..
“oh iya .. apa yang ingin kau bicarakan denganku?’ tanya Eunhyuk.
“ohh .. itu .. mm .. bagaimana keadaan lukamu?” tanyaku.
“sudah
mulai membaik. Bahkan besok aku sudah boleh latihan kembali dengan tim.
Aku senang. Ini berkatmu, Suji-ya .. gomawo ..” ucap Eunhyuk.
“aku hanya membantumu sedikit. Tidak usak berlebihan begitu. Hehe “ kataku malu. Tapi ini cukup menghiburku.
“kau memang telah menyelamatkanku .. sekali lagi terima kasih” kata Eunhyuk.
Aku pun mengangguk menerima
rasa terima kasihnya. Kini aku mengalihkan perhatianku ke depan melihat
rintik hujan yang masih jatuh ke bumi. Kapan ini akan berakhir, aku
ingin segera pulang ke rumah dan menangis. Tapi saat-saat bersama
Eunhyuk seperti ini sangat jarang sekali bisa kudapatkan.
Tapi
sepertinya Tuhan mendengar doaku. Hujan mulai berhenti, walaupun masih
ada rintik hujan yang menyusul untuk turun. Aku bisa pulang sekarang ..
“wah sudah berhenti. Akhirnya ..” kata eunhyuk.
“ne .. baiklah aku pulang duluan .. anyyeong” salamku langsung bergegas pergi.
Aku
berjalan di pinggir jalan tak mempedulikan Eunhyuk menatap aneh ke
arahku. Tapi kuusahakan untuk tidak menoleh ke belakang. Aku tak boleh
melihatnya. Namun..
Kreet ...
Aku berhenti
tiba-tiba tatkala Eunhyuk menghentikan sepedanya di depanku. Dia
tersenyum ke arahku sementara aku menatapnya bingung.
“museun illiseo?” tanyaku gugup.
“tidak baik membiarkan seorang yeoja pulang sendiri. Kajja aku antar ..”
“mwo ??”
“kajja .. naiklah ke sepedaku ..” ajak Eunhyuk lagi.
Antar ?? maksudnya naik sepeda begitu? itu artinya aku akan dibonceng oleh Eunhyuk? Ya Tuhaann .. Eottohke ??
Namun
tiba-tiba Eunhyuk meraih tanganuku dan membimbingku ke jok belakang
yang sudah ada. Aku diam sejenak walaupun akhirnya aku duduk di atas jok
itu. Aku gugup sekali.
“kau siap ?” tanya Eunhyuk sambil menoleh ke belakang.
“ne ..” jawabku singkat.
“baiklah berpegangan yang erat .. aku akan ngebut ..” kata Eunhyuk bersiap menyayuh sepedanya.
Aku
bingung aku harus memegang kemana agar tidak jatuh. Tapi Eunhyuk
tiba-tiba mengayuh sepedanya dengan cepat dan aku hampir terjatuh ke
belakang. Untunglah, aku tidak terjatuh karena spontan aku melingkarkan
kedua tanganku di tubuh Eunhyuk. Mwo ? apa yang telah aku lakukan ??
“mian ..”kataku malu. Aku hendak melepaskan tanganku dari tubuhnya, tapi ..
“tak apa .. tetaplah seperti itu .. jika tidak kau akan jatuh ..” kata Eunhyuk.
Aku
diam dan akhirnya kuurungkan niatku itu. Tanganku masih meligkar di
tubuhnya, dan aku sangat bahagia. Aku tak tahu bagaimana Eunhyuk
kepadaku sekarang .. tapi ini adalah pengalaman pertamaku. Aku tak akan
melupakannya ..
***
Semenjak hari itu aku
dan Eunhyuk sering bertemu baik itu sengaja atau hanya bertemu di jalan
saja. Tapi tentu juga dengan Sooyeon yang selalu ada di sampingku. Ia
sering memanfaatkan saat itu untuk mengobrol dengan Eunhyuk sehingga aku
seperti kambing congek saja disana. Menyebalkan memang tapi aku cukup
bahagia melihat mereka berdua terlihat menikmatinya. Apalagi mereka juga
terlihat sangat cocok.
Ketika hanya aku yang bertemu
dengan Eunhyuk, aku juga sering menceritakan tentang Sooyeon. Ini
sebagai bentuk komitmenku terhadap Sooyeon juga. Aku kan sudah berjanji
mau mendekatkan Sooyeon dengan Eunhyuk. Yaahh .. aku pun sepertinya
sudah mulai terbiasa dengan ini. Bukan berarti juga rasa sukaku pada
Eunhyuk telah berakhir, malah aku merasa aku semakin menyukainya.
“Eunhyuk-ah ... malam ini kau ada acara tidak?” tanyaku.
“eobseo .. museun illiseo?” tanya Eunhyuk.
“malam ini Sooyeon membuat pesta kue kecil-kecilan. Ia ingin mengundangmu untuk datang ke rumahnya” kataku.
“hanya aku?” Eunhyuk tampak merasa aneh.
“tentu
saja aku juga datang. Sooyeon ingin kau mencoba kuenya. Ini pertama
kalinya dia belajar membuat kue” jelasku membujuk Eunhyuk agar mau
datang.
Eunhyuk memandang ke arahku sambil berpikir. Aku harap dia mau, kalau tidak Sooyeon pasti akan marah padaku. Kumohon ...
“baiklah .. tapi kau juga harus datang ya ?? kau ini selalu membuat janji tapi kau sendiri yang tidak datang.”
“hehe .. maaf aku kan lupa ..” kataku dengan senyuman kudaku.
“tapi kau sering sekali melakukan itu .. ada apa denganmu sebenarnya eoh ?” tanya Eunhyuk.
Aigoo .. sepertinya Eunhyuk mulai curiga dengan kelakuanku. Bagaimana aku harus menjelaskannya?
“mmm .. OMO .. aku lupa ada kelas sekarang ini. Aku pergi. Annyeong ...” kataku beralasan.
Dengan
segera aku pergi dari hadapan Eunhyuk. Lebih baik aku menghindar dari
pada jawabanku semakin tidak jelas. Ah .. jadi begini ya hidup dalam
suatu kebohongan.
***
To: Park Suji
Hei .. Suji-ya .. kau sudah bisa masuk sekarang. Eunhyuk juga sedari tadi menunggumu
Kim Sooyeon
Aku
menghela napas berat setelah membaca pesan singkat itu dari Sooyeon.
Sudah satu jam aku duduk di belakang rumah Sooyeon dan membiarkan
nyamuk-nyamuk menggerogoti darahku untuk membiarkan Eunhyuk dan Sooyeon
berduaan. Eunhyuk juga tak tahu aku sudah datang. Dia tahunya aku
terlambat datang.
Aku memasuki rumah Sooyeon melalui pintu
depan agar aku terlihat seperti memang baru datang. Kuketuk pintu depan
itu tapi setelah menunggu cukup lama tak ada yang membuka pintu. Cleek
.. eh tidak dikunci? Mungkin Sooyeon sengaja membiarkanku untuk masuk.
Tanpa banyak berpikir lagi aku pun masuk ke dalam rumah itu dan langsung
menuju ke dapur. Saat aku datang aku melihat Eunhyuk tengah memakan kue
tapi ada sedikit krim yang tertinggal di bibirnya. Sooyeon tertawa
melihat Eunhyuk karena seperti anak kecil dan mencoba
membantunya membersihkan krim di bibirnya. Namun setelah bibir Eunhyuk
bersih dari krim, tiba-tiba saja Sooyeon memberikan kecupan singkat di
bibir Eunhyuk. Aku terkejut hampir mati melihatnya...
“aku suka padamu ..” ucap Sooyeon. Eunhyuk tampak terkejut
Aku
mundur beberapa langkah berniat untuk pergi dan tak mengganggu mereka.
Namun tiba-tiba aku menyenggol sebuah guci kecil sampai jatuh di lantai
sehingga suaranya membuat Eunhyuk dan Sooyeon menoleh bersamaan ke
arahku.
“ahaha ... maaf ada sesuatu yang harus ku bawa di rumah. Aku pergi dulu” kataku dengan senyuman yang garing.
Aku
segera pergi dari tempat itu. Pergi dengan wajah yang berbeda dari yang
kutunjukan tadi. Haruskah aku terus seperti ini setiap saat ? tersenyum
padahal aku menangis. Tertawa padahal hatiku terasa sesak. Sampai kapan
aku harus seperti ini?
***
Aku duduk di
sebuah kursi taman yang panjang. Aku diam disana dan tak lama kemudian
aku menangis. Akhirnya airmataku turun di saat aku merasakan puncak rasa
sakitku. Pemandangan tadi begitu membuat hancur hatiku dengan sekejap
saja.
Aku tahu aku pun tak bisa menyalahkan Eunhyuk atau
Sooyeon tentang keadaanku sekarang ini. Mereka bahkan tak tahu aku
menyukai Eunhyuk. Aku harus bagaimana?
GREEPP ..
Kurasakan
sepasang tangan kekar memelukku dari belakang. Aku sedikit terkejut
karena aku begitu mengenal kemeja bagian tangan di depanku. Bukankah ini
Eunhyuk? Kenapa dia memelukku?
“Eunhyuk-ssi?”
“Hentikan lelucon ini ..”
“mwonde?
Tolong lepaskan .. “ aku memegang tangannya itu mencoba melepaskan
tangannya dariku. Tapi tangan itu terus saja melingkar di pundakku.
“Tolong jujur padaku .. apa kau berusaha mendekatkanku dengan Sooyeon?” tanya Eunhyuk.
DEG .. bagaimana dia bisa tahu tentang itu ? lalu aku harus menjawab apa?
“bukan begitu .. aku ..“
“jawab jujur saja ..”
“kalian terlihat cocok lagipula. Jadi tak ada salahnya bukan?” tanyaku.
“tapi aku tak suka kau melakukan itu ..” ucap Eunhyuk
Mwo?? Kenapa nada bicara Eunhyuk terdengar gemetar? Apa yang salah Eunhyuk-ssi?
“waeyo? Kau bilang dia sangat menyenangkan.” Kataku tak mengerti
“walapun begitu bukan berarti aku suka. Aku lebih menyukaimu, Suji-ya .. “ ucap Eunhyuk
DEGG .. apa ini? Eunhyuk justru menyukaiku? Tidak .. aku mungkin hanya salah mendengar saja atau mungkin dia sedang bergurau.
“haha .. kau lucu sekali. Sudahlah sekarang lepaskan tanganmu dariku” kataku berusaha menyangkal apa yang telah aku dengar tadi.
“apa kau tak bisa merasakannya?”
Eunhyuk
mengeratkan pelukannya terhadapku dan sekarang aku bisa merasakan detak
jantungnya saat ini. Detak jantung itu berderu dengan cepat seperti
menandakan bahwa Eunhyuk sedang sangat gugup sekarang. Eunhyuk-ah .. apa
kau benar-benar sedang serius?
“aku tak berbohong tentang
tadi. Aku benar-benar menyukaimu. Aku juga bahkan bisa mendengar detak
jantungmu itu.”ucap Eunhyuk membuat wajahku memerah malu.
Aku
tak bisa berkata apa saat ini. Aku hanya diam dan berpikir bagaimana
dengan Sooyeon kalau begitu. Aniyaa .. aku tak boleh jadi seorang
penghianat.
“kau menyukaiku juga kan ?” tanya Eunhyuk.
“kau ini berbicara apa Eunhyuk-ssi .. ? kumohon lepaskan tanganmu dariku ..”
“aku takkan melepasnya sebelum kau menjawab jujur padaku tentang perasaanmu padaku”
“aku tidak menyukaimu selain teman. Sudah cukup bukan ? sekarang lepaskan tanganmu” jawabku akhirnya. Maaf aku berbohong.
“jinja?” nada bicara Eunhyuk terdengar kecewa.
“ne .. “
Perlahan
tangan Eunhyuk mulai terlepas dariku. Aku diam sejenak. Lalu aku
beranjak dari tempat dudukku dan melangkah pergi. Namun saat beberapa
langkah aku pergi, tiba-tiba Sooyeon berdiri di depanku. Apa dia melihat
kejadian tadi?
“Sooyeon-ah .. kau juga ada disini? Sejak kapan?” tanyaku takut
“cukup lama ..” jawabnya dengan tatapan kesal padaku. Dia marah sepertinya .. hhh eottohke?
“kumohon jangan salah paham dulu .. aku dan Eunhyuk tidak ..”
“kau menyukainya?” tanya Sooyeon memotong penjelasanku.
“aniyo .. sepertinya Eunhyuk yang ..”
“jujur padaku !! kau menyukainya kan ??” tanya Sooyeon lagi.
Aku
semakin bingung dengan pertanyaan itu. Kumohon hentikan aku tak bisa
berpikir sekarang. Tak ada alasan yang bisa aku buat agar aku terhindar
dari pertanyaan ini..
“Suji-yaaaa ... “panggil Sooyeon.
“IYAA
.. aku menyukai Eunhyuk. Aku menyukainya. Puas ??? Maaf aku
mengkhianatimu. Bisakah aku pergi sekarang?” tanyaku sambil menutup
mata.
Aku tahu tak hanya ada Sooyeon disini, pasti Eunhyuk
juga mendengar perkataanku ini. Aku tak bisa melihat reaksi Sooyeon
yang pasti terkejut dan kesal melihatku. Aku memang bukan sahabat yang
baik. Aku tahu aku salah. Seharusnya aku tak bersedia membantu Sooyeon
jika akhirnya pun begini. Maafkan aku Sooyeon-ah ..
Aku
masih dalam posisiku. Aku menunggu respon dari Sooyeon. Aku siap Sooyeon
akan menjambak rambutku atau mungkin menampar wajahku. Tapi.. kenapa
tidak terjadi apa-apa? Aku pun mencoba melihat apa yang sedang terjadi
sebenarnya dan kulihat Sooyeon diam menatapku
“kau tak marah padaku?” tanyaku bingung.
Sooyeon masih menatapku tajam. Aku jadi bingung harus berbuat apa sekarang. Namun tiba-tiba SOOYEON TERTAWA?? Oke .. aku semakin bingung.
“HAHAHA .. akhirnya kau mengaku jugaaa ..” kata Sooyeon senang.
“mwo?” tanyaku
“ini semua hanya rekayasa agar kau mengaku.” Kata Sooyeon.
Rekayasa ??? Apa maksudnya??
“tapi kan kau menyukai Eunhyuk?” tanyaku masih tak mengerti.
“aku tak mungkin menyukai sepupuku sendiri ..” kata Sooyeon
“sepupu? Jadi Eunhyk sepupumu??” tanyaku kaget. Sooyeon mengangguk
Aku menoleh ke belakang dan kulihat Eunhyuk tersenyum puas. Menyebalkan.
“Aku
kesal karena kau tak mau bercerita tentang kau menyukai Eunhyuk.
Padahal Eunhyuk juga menyukaimu sudah lama tapi dia juga takut kau akan
menolaknya.. karena itulah aku merencanakan semua ini hahaha ..” jelas
Sooyeon.
“ya !!!Tega sekali kalian membohongiku .. !!!!!!” kataku kesal sekaligus malu.
Sooyeon
hanya tertawa puas dan ia pun memanggil Eunhyuk untuk mendekat. Aku
melihat Eunhyuk kini sudah berdiri di sampingku. Aku tak berani menatap
wajahnya. Pasti akan sangat memalukan sekali, pabbo ! Kenapa kau tidak
menyadarinya ?
“sekarang kalian bicaralah .. aku akan pergi berkeliling, siapa tahu ada seseorang yang cocok denganku. Hehe ..”
Sooyeon
melambaikan tangan lalu pergi. Suasana kembali hening kini tinggal aku
dan Eunhyuk berdua di taman ini. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan
sekarang ini. Aku gugup sekali..
Kuberanikan diriku untuk menoleh
ke arah Eunhyuk. Kulihat dia sedang memperhatikanku sambil tersenyum.
Dengan segera aku mengalihkan tatapanku seperti semula.
“kenapa kau menatapku seperti itu?” tanyaku kikuk
“kau sangat manis.” Jawab Eunhyuk
Wajahku
sepertinya sudah memerah seperti tomat matang sekarang. Jurus-jurus
ucapannya ituu ,, kenapa terdengar aneh di telingaku?? Aishh ...
“heii .. jadi bagaimana ?” tanya Eunhyuk.
“apanya?”tanyaku bingung
“apa kita sekarang berpacaran?” tanya Eunhyuk dengan menggoda.
“MWO??” aku terkejut
“kau kan sangat menyukaiku ..”
“ani ...” sangkalku
“aku tahu kau sangat menyukai .. tidak apa-apa aku juga menyukaimu .. hahaha” Eunhyuk tertawa.
“AAAHHH ... KALIAN MENYEBALKAN !!!” teriakku kesal bercampur malu.
Eunhyuk
tertawa dengan puas melihatku kesal. Tapi walaupun aku sedikit tidak
terima dengan rencana mereka yang sangat rapi itu, tapi aku bahagia
sekarang. Setidaknya aku tahu Eunhyuk pun sudah lama memperhatikanku ..
Untuk Sooyeon terimakasih .. dan
Untuk Eunhyuk .. Aku mencintaimu ..
THE END ____
Tidak ada komentar:
Posting Komentar